Posisi penting dan strategis ini semakin menegaskan Indonesia sebagai global middle power yang secara substansial mampu memengaruhi agenda global serta menjadi bagian dari solusi permasalahan global.
Indonesia juga sekaligus dapat menjadi jembatan komunikasi dan honest broker dari ketiga forum tersebut, mendorong agenda streamlining dari level global ke regional, serta mengartikulasikan agenda-agenda yang menjadi kepentingan kawasan ke level global.
"Posisi unik yang dimiliki Indonesia dengan menjadi anggota di ketiga forum tersebut memberikan kesempatan bagi Indonesia memainkan peran strategis di level global maupun kawasan," tutur Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 5 Desember 2022.
Baca: Ini Alasan Saham GOTO Dijual Rp2 Perak |
Setelah sukses menyelenggarakan Presidensi G20 Indonesia, pada tahun depan Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi Chairmanship ASEAN 2023. Dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN yang hampir selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan dunia, Indonesia akan mengusung tema 'ASEAN Matter: Epicentrum of Growth'.
Indonesia juga akan mengangkat tiga klaster utama agenda prioritas yaitu recovery-rebuilding, digital transformation, dan sustainability. Hal ini sekaligus meresonansi agenda Presidensi G20 Indonesia di 2022 serta diharapkan mampu menjadikan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan yang stabil, damai, dan menjadi jangkar stabilitas perekonomian dunia.
"Saya berharap kita dapat merumuskan kebijakan konkret dari pemerintah untuk mendukung keberhasilan pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 serta masyarakat akan semakin mengenal ASEAN dan mendukung agenda Keketuaan Indonesia di ASEAN," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News