Ilustrasi. Foto: dok GoTo.
Ilustrasi. Foto: dok GoTo.

Ini Alasan Saham GOTO Dijual Rp2 Perak

Husen Miftahudin • 05 Desember 2022 12:08
Jakarta: Transaksi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebanyak 57,3 juta lot senilai Rp11,4 miliar atau setara rata-rata Rp2 per saham di pasar negosiasi merupakan pelaksanaan program opsi saham bagi karyawan (Employee Stock Ownership Program/ESOP). Hal ini sebagai bagian dari realisasi janji perusahaan sebagaimana tercantum dalam Prospektus saat penawaran saham perdana kepada publik (Initial Public Offering/IPO).
 
Sekretaris Perusahaan GoTo RA Koesoemohadiani menjelaskan, harga Rp2 per saham adalah harga pembelian saham (exercise price) khusus untuk karyawan GoTo sebagai bagian dari program ESOP yang disebut dengan skema Share Based Compensation (SBC).
 
"Sehubungan dengan Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan, dapat kami sampaikan transaksi saham di pasar negosiasi yang dimaksud merupakan bagian dari pelaksanaan dari Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin, 5 Desember 2022.
 
Skema SBC sebenarnya sudah disebutkan jauh-jauh hari karena tertuang dalam prospektus GoTo saat IPO pada 11 April 2022. Saham yang digunakan dalam skema SBC merupakan saham yang diterbitkan sebelum IPO sehingga karyawan juga terikat aturan penguncian saham (lock-up) selama delapan bulan.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Per 1 Desember 2022, ketika gembok lock-up dibuka, karyawan diizinkan mengeksekusi haknya untuk membeli saham GOTO senilai Rp2 per saham.  Sebab sesuai dengan prospektus, para partisipan yang menerima opsi saham ini dapat melaksanakan opsi saham yang dimilikinya.
 
Meskipun opsi saham ini diberikan secara cuma-cuma kepada setiap partisipan sebagai bonus dan/atau imbalan atas masa bakti atau jasa yang diberikan oleh partisipan, tapi setiap partisipan harus membayar penuh harga pelaksanaan opsi saham kepada Goto Peopleverse Fund (GPF) untuk dapat memperoleh saham GoTo.  
 
"Caranya GPF mengalihkan saham GoTo yang dimilikinya melalui pasar negosiasi kepada para partisipan yang melaksanakan hak opsi sahamnya," jelas Koesoemahadiani.
 
Baca juga: BEI Jelaskan Alasan Saham GOTO Terjun Bebas

 
Harga pelaksanaan opsi saham, sebagaimana juga tercantum dalam prospektus, berkisar antara Rp2 sampai Rp202 per saham, bergantung pada perjanjian opsi saham antara GPF dan masing-masing karyawan.  
 
"Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan ini merupakan salah satu wujud apresiasi dan kompensasi jangka panjang yang diberikan GoTo atas masa bakti serta kontribusi mereka dalam mendorong pertumbuhan perusahaan dalam melayani kebutuhan jutaan konsumen serta mitra di dalam ekosistem kami," ucapnya.  
 
GoTo, menurutnya, terus berkomitmen dan fokus menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham. "Kami memenuhi komitmen tersebut dengan mendorong pertumbuhan bisnis berbasis produk secara berkelanjutan, mempercepat langkah kami mencapai profitabilitas, serta terus menyediakan produk dan layanan yang andal bagi konsumen dan memberi nilai bagi ekosistem kami," tuturnya.
 
Tercermin dari kinerja GoTo yang terus mencatatkan pertumbuhan sebagaimana tercermin sampai dengan kuartal ketiga 2022. "Antara lain total nilai transaksi (GTV) yang tumbuh 33 persen dari tahun sebelumnya dan pendapatan bruto kuartal ketiga yang naik 30 persen dari tahun sebelumnya, mencapai Rp5,9 triliun, mencapai batas atas pedoman kinerja perusahaan," jelasnya.  
 
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Tirta Gilang Citradi menilai skema SBC umum dilakukan banyak startup sebagai salah satu bentuk insentif yang diberikan kepada karyawan yang berkontribusi. "Model kompensasi berbasis saham itu adalah hal lumrah karena tujuannya memotivasi agar karyawan dan manajemen kunci supaya termotivasi untuk berkontribusi lebih sehingga berdampak positif bagi kinerja perusahaan," ujarnya.  
 
Skema ESOP memungkinkan karyawan bisa membeli harga saham perusahaannya di bawah harga pasar dan menjualnya di bursa efek sehingga margin atau keuntungan penjualannya yang dihitung sebagai kompensasi para penerima program ini.
 
"Walaupun ada antrean pembelian harga saham di Rp2, bukan berarti karyawan ini akan menjual saham GOTO di harga Rp2. Saya rasa banyak yang akan menunggu hingga harga saham GOTO naik ke harga wajarnya sebelum mereka menjualnya," Tirta meyakinkan.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
(HUS)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif