Meski nantinya masuk dalam resesi, ekonomi Indonesia belum tentu mengalami krisis. Pasalnya krisis ekonomi terjadi ketika terjadi tekanan terhadap indikator perekonomian, seperti nilai aset yang jatuh atau harga barang yang melonjak.
Sementara jika resesi berlangsung dalam waktu yang lama, maka akan menyebabkan depresi. Artinya penurunan pada produk domestik bruto (PDB) yang berkepanjangan ini akan mengakibatkan sektor ekonomi semakin melemah.
"Dampak jangka panjang, krisis tersebut dikatakan sebagai depresi. Semua negara yang mengalami depresi dapat dikategorikan sebagai krisis ekonomi, sementara resesi yang terjadi belum tentu didorong oleh shock sehingga tidak semua resesi adalah krisis ekonomi," kata dia kepada Medcom.id, Senin, 7 September 2020.
Dengan probabilitas terjadinya resesi pada perekonomian Indonesia tahun ini yang cenderung meningkat, pemerintah dituntut menyiapkan respons kebijakan yang tepat. Salah satunya dengan mempercepat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Mempertimbangkan kondisi tersebut, pemerintah juga telah merespon untuk mendorong percepatan pemulihan perekonomian, pemerintah berupaya untuk mempercepat penyerapan anggaran PEN serta memperluas stimulus ekonomi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News