Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

BI Bakal Perkuat Nilai Tukar Rupiah, Bagaimana Caranya?

Media Indonesia • 23 Juni 2023 17:23
Jakarta: Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-day reverse repo rate sebesar 5,75 persen. Demikian pula dengan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility yang tetap masing-masing sebesar lima persen dan 6,5 persen.
 
"Keputusan ini konsisten dengan sikap kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2-4 persen pada sisa 2023 dan juga 2024," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo pada konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Juni di Jakarta, dilansir Media Indonesia, Jumat, 23 Juni 2023.
 
Perry mengatakan fokus kebijakan saat ini diarahkan pada penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor dan memitigasi dampak rambatan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Adapun kebijakan likuiditas dan makroprudensial longgar terus dilanjutkan untuk mendorong penyaluran kredit pembiayaan dan tetap mempertahankan terjaganya stabilitas sistem keuangan.
 
"Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran terus didorong untuk perluasan ekonomi dan keuangan digital serta penguatan stabilitas sistem dan layanan pembayaran," jelas Perry.
 
 
Baca juga: BI: Pertumbuhan Ekonomi RI 2023 Masih Tetap di Kisaran 4,5-5,3%
 

Mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan


Dia menambahkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran BI tersebut terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 
"Bank Indonesia terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan dengan beberapa kebijakan," ujarnya.
 
Pada kesempatan itu, Perry juga mengaku optimistis inflasi indeks harga konsumen (IHK) akan turun ke level 3,2 persen pada akhir 2023 jika dibandingkan dengan di periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
 
Pasalnya, inflasi harga bahan pangan bergejolak (volatile food) kian menurun ke level 3,28 persen (yoy) pada Mei 2023 setelah pada Juli 2022 mencapai level 11,47 persen (yoy).
 
"Secara keseluruhan, akhir tahun ini inflasi bisa mencapai 3,2 persen (yoy), dengan sudah memperkirakan kondisi El Nino,'' imbuhnya.
 
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman masih mengharapkan BI untuk menahan suku bunga acuan di angka 5,75 persen sepanjang semester II-2023. Dari sudut pandang domestik, tingkat inflasi Indonesia turun ke level terendah dalam 12 bulan sebesar empat persen yoy pada Mei 2023.
 
"Ini adalah pertama kalinya sejak Mei 2022 tingkat inflasi berada di atas kisaran target Bank Indonesia sebesar 2-4 persen setelah 11 bulan berada di atas kisaran target tersebut," ungkapnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan