Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Ekonomi Indonesia Kembali Autopilot Sekitar 5%

Fetry Wuryasti • 04 Agustus 2023 15:41
Jakarta: Indonesia membukukan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari perkiraan pada triwulan Januari-Maret 2023 sebesar 5,03 persen (yoy).
 
Angka ini naik tipis dari 5,01 persen (yoy) pada triwulan IV-2022 dan lebih tinggi dari 5,02 persen (yoy) pada periode yang sama di 2022.
 
"Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi saat ini kembali pada tingkat pertumbuhan autopilot sekitar lima persen. Pertumbuhan PDB didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor," kata ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM FEB UI), Teuku Riefky, dilansir Media Indonesia, Jumat, 4 Agustus 2023.

Dilihat dari komponen belanja, seluruh komponen mencatat pertumbuhan positif, termasuk belanja pemerintah yang mengalami kontraksi selama empat triwulan berturut-turut di 2022.
 
Setelah mengalami kontraksi sebesar 4,77 persen (yoy) di triwulan IV-2022, belanja pemerintah tumbuh sebesar 3,99 persen (yoy) di triwulan I-2023. Ini menunjukkan penyerapan anggaran yang memadai selama triwulan pertama 2023.
 
Per 31 Maret 2023, penerimaan pemerintah terealisasi sebesar Rp647,15 triliun atau 26,27 persen dari target 2023. Angka ini naik 28,98 persen (yoy) dari angka 2022 karena normalisasi harga komoditas dan dampak berlakunya UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.
 
 
Baca juga: Indonesia Siap Menjadi Negara Maju Berpenghasilan Tinggi Manfaatkan Bonus Demografi

 
Begitu juga belanja pemerintah yang tercatat Rp518,66 triliun atau 16,94 persen dari target 2023, meningkat 5,7 persen (yoy) dari angka 2022. Hingga akhir Maret 2023, surplus anggaran tercatat sebesar Rp128,5 triliun atau 0,61 persen PDB, lebih tinggi dibandingkan Maret 2022 sebesar Rp11,1 triliun pada 0,06 persen PDB.
 
Konsumsi rumah tangga, yang berkontribusi lebih dari separuh perekonomian, kembali mencatat pertumbuhan sebesar 4,54 persen (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan IV 2022 sebesar 4,48 persen (yoy).
 
Sementara konsumsi makanan & minuman, transportasi & komunikasi, dan peralatan yang mencakup lebih dari 75 persen dari total konsumsi tumbuh masing-masing sebesar 3,46 persen (yoy), 7,84 persen (yoy), dan 2,77 persen (yoy).
 
"Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi menjadi kontributor utama pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2023. Peningkatan penjualan sepeda motor dan perjalanan penumpang melalui jalur darat, laut, dan udara menjadi indikator berlanjutnya pemulihan sektor transportasi," kata Riefky.
 
Beralih ke investasi, komponen ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,11 persen (yoy) pada triwulan I-2023 atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV-2022 sebesar 3,33 persen (yoy).
 
Investasi bangunan dan struktur yang memberikan kontribusi sebesar 72,7 persen dari total investasi atau tumbuh 0,08 persen (yoy). Investasi mesin dan peralatan yang menyumbang 12,2 persen dari total investasi tumbuh sebesar 4,62 persen (yoy) pada tiga bulan pertama 2023.
 
"Perlambatan pertumbuhan investasi dapat dijelaskan oleh bagaimana investor masih dalam mode wait and see sebelum berinvestasi di Indonesia di tengah tingginya ketidakpastian global dan ketidakpastian domestik seputar pemilihan presiden tahun depan," kata Riefky.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan