"Pembiayaan utang pada Januari 2023 kita sudah terealisasikan senilai Rp95,6 triliun, terdiri dari SBN (Surat Berharga Negara) secara neto sudah di-issue senilai Rp99,4 triliun, sedangkan pinjaman dilakukan pembayaran sebesar Rp3,7 triliun," katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu, 22 Februari 2023.
Ngutangnya lewat penerbitan SBN
Pemerintah sudah menerbitkan SBN ritel atau SBR 012 senilai Rp22,2 triliun dalam dua tenor, yakni tenor dua tahun dan empat tahun.
"Appetite dan minat masyarakat untuk membeli SBN ritel ini sangat kuat. Ini menggambarkan masyarakat sudah mulai melakukan diversifikasi investasinya, tidak hanya sekadar tabungan," katanya.
Baca juga: Kenapa Negara Harus Berutang? Ini Penjelasannya.. |
SBN jadi investasi paling aman
Menurutnya, masyarakat saat ini juga mulai melihat SBN sebagai instrumen yang bisa dipercaya dengan tingkat pengembalian yang memadai, dibandingkan investasi lain yang terkadang mengalami kerugian.
Adapun, SBR012 memiliki sebanyak 62.375 investor atau menjadi SBN ritel dengan investor terbesar.
"Ini bagus karena kita akan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Kalau ingin berinvestasi, membeli SBN adalah yang paling aman dan reliable, ini juga akan sehat bagi APBN dan masyarakat," ucapnya.
Di sisi lain, pemerintah juga sudah menerbitkan SBN valas senilai Rp46,8 triliun atau USD3 miliar di awal 2023 ini.
"Ini pada saat opportunity-nya muncul kita lakukan issuance, dan ini adalah salah satu timing yang terbaik yang bisa kita gunakan atau manfaatkan," ucapnya,
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News