"Tidak hanya konsolidasi di fiskal, tapi di perbankan dan korporasi sehingga ekonomi Indonesia secara fundamental cukup baik di 2016," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Dirinya meyakini, Trump tidak akan secara drastis mengubah arah kebijakan ekonomi AS sebagaimana yang dijanjikan. Pasalnya perubahan itu juga akan berdampak kepada fundamental ekonomi AS.
Baca: Kondisi Fundamental Ekonomi Dukung Penguatan Rupiah
Untuk itu, Agus tak terlalu khawatir jika nantinya timbul gejolak akibat kondisi di AS. Sebab perbaikan ekonomi Indonesia sejak tahun lalu akan menjadi tameng dari dampak buruk yang ditimbulkan.
"Bahkan inflasi rendah, defisit transaksi berjalan di bawah dua persen, neraca pembayaran yang surplus, cadangan devisa yang meningkat, jadi secara umum ekonomi Indonesia dalam keadaan stabil," jelas dia.
Baca: Pengamat: RI Miliki Fundamental Ekonomi Kuat
Dirinya menambahkan, Indonesia akan bersiap menghadapi rencana kenaikan suku bunga AS. Dengan kepercayaan investor yang baik, dana yang keluar dari Indonesia diprediksi tak besar.
"Dan kita akan siap-siap kalau seandainya perlu lingkungan yang bunga meningkat, kita tidak terlalu berdampak pada capital reversal yang besar pada ekonomi Indonesia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News