“PDB diperkirakan tumbuh 4,97 persen hingga 5,01 persen yoy di triwulan II-2024 dan lima persen hingga 5,1 persen untuk tahun fiskal 2024, didorong oleh minimnya faktor pendorong musiman dan tingginya ketidakpastian domestik dan global,” kata Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky dilansir Antara, Minggu, 4 Agustus 2024.
Dia menyampaikan perekonomian Indonesia secara umum relatif melemah pada triwulan II tahun ini dibandingkan triwulan sebelumnya.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan tidak adanya faktor musiman yang memicu aktivitas ekonomi, tingginya ketidakpastian global, serta berlanjutnya permasalahan struktural, sehingga berdampak negatif terhadap pertumbuhan PDB.
“Lebih lanjut, ketidakpastian mengenai arah kebijakan oleh pemerintahan mendatang juga mendorong masyarakat cenderung menahan konsumsinya dan investor bersikap wait and see,” ucap dia.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramal Paling Mentok di 5,2%, Gak Banyak Gerak! |
Ada ketidakpastian kebijakan domestik
Tidak hanya sikap wait and see, Riefky menyatakan ketidakpastian kebijakan domestik seiring dengan masa transisi pemerintahan serta ketidakpastian global akibat sentimen terkait langkah bank sentral Amerika Serikat the Fed juga memicu arus modal keluar pada triwulan tersebut.Berbagai faktor tersebut mengakibatkan depresiasi terhadap nilai rupiah hingga 6,33 persen year to date (ytd) pada akhir Juni 2024 serta kemungkinan melambatnya pertumbuhan PDB pada triwulan II-2024.
Meskipun begitu, ia menuturkan pertumbuhan PDB Indonesia masih dapat terkerek oleh kinerja neraca perdagangan yang membaik pada triwulan tersebut.
Surplus perdagangan tercatat sekitar USD8,04 miliar ditopang oleh naiknya permintaan global dan harga untuk beberapa komoditas.
Riefky menyampaikan, nilai tersebut meningkat secara tahunan sekitar 2,82 persen yoy dan naik sekitar 8,42 persen dari triwulan sebelumnya (quarter to quarter/qoq).
Selain itu, pertumbuhan PDB pada triwulan II tahun ini juga didorong oleh meningkatnya realisasi investasi berkat tingginya Penanaman Modal Asing (PMA), yang mencapai Rp217,3 triliun, atau tumbuh 6,3 persen yoy.
Sementara itu, total realisasi investasi modal asing dan domestik pada triwulan II-2024 sebesar Rp428,4 triliun, atau naik 6,7 persen yoy dan 22,5 persen qoq.
“Kami pun mengestimasi PDB akan tumbuh sebesar 4,99 persen dengan kisaran estimasi dari 4,97 persen hingga 5,01 persen pada triwulan II-2024 dan 5,1 persen untuk tahun fiskal 2024 dengan kisaran estimasi 5 persen hingga 5,1 persen,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News