Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu.
Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu.

Pembiayaan Infrastruktur Tahun Depan Pakai Strategi Kreatif, Apa Itu?

Antara • 14 Juni 2023 12:33
Jakarta: Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto mengatakan pembiayaan infrastruktur pada 2024 akan menggunakan strategi pembiayaan kreatif.
 
"Khusus untuk pembiayaan infrastruktur, kami akan menerapkan strategi pembiayaan kreatif," kata Suminto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau secara virtual, dikutip Rabu, 14 Juni 2023.
 
Ia membeberkan, strategi kreatif tersebut yakni dengan meningkatkan partisipasi swasta melalui pembiayaan kreatif; menjaga elemen kualitas dalam infrastruktur dengan penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environment, social, and governance/ESG); serta ekstensi program kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), pembiayaan campuran, dan lain-lain.

Kemudian, melalui pengoptimalan dan memperkaya instrumen dengan risiko yang kecil; kerja sama dengan lembaga internasional; optimalisasi peran Special Mission Vehicles (SMVs); dan menjaga pengelolaan risiko fiskal yang hati-hati.
 
Sementara untuk strategi pembiayaan utang pada tahun depan. Suminto menyebutkan akan dilakukan dengan mengendalikan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) pada batas aman, mengoptimalkan sumber domestik dan luar negeri sebagai pelengkap, serta mengembangkan instrumen utang dan perluasan basis investor.
 
Strategi selanjutnya yakni dengan mengembangkan pembiayaan kreatif dan optimalisasi instrumen pembiayaan non utang, pemanfaatan lindung nilai untuk pengendalian risiko utang, peningkatan kinerja pinjaman kegiatan untuk menciptakan dampak pengganda yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, serta mengoptimalkan pinjaman tunai (program) sebagai penyangga pembiayaan dalam rangka fleksibilitas pembiayaan.
 
Baca juga: Danai 10 Proyek Infrastruktur, Pemerintah Pinjam USD1,68 Miliar dari Bank Dunia

Penerbitan utang


Ia menambahkan, rencana penerbitan utang baru pada 2024 terbagi dalam tiga bagian. Pertama untuk surat berharga negara (SBN) rupiah, dilakukan melalui lelang dan non lelang.
 
Lelang SBN rupiah akan dilakukan dengan terjadwal seperti biasanya dengan transparansi jadwal, target indikatif, dan hasil lelang. Sementara penerbitan non lelang dilakukan melalui SBN ritel berjenis ORI, sukuk ritel, sukuk tabungan, Saving Bond Ritel, dan Sukuk Wakaf Ritel.
 
Kedua, untuk SBN valuta asing (valas) diterbitkan di pasar global dalam hard currency (mata uang yang memiliki nilai kuat terhadap yang lain), antara lain dolar AS, euro, dan yen Jepang.
 
Ketiga, untuk penarikan pinjaman dilakukan dari dalam negeri dan luar negeri, dimana pinjaman luar negeri meliputi pinjaman kegiatan serta pinjaman tunai.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan