baca juga: Indonesia Masih Menarik bagi Investor di 2023 |
"Jika Anda berpikir tentang basis konsumen yang besar, memikirkan terkait dengan keberlanjutan, jaringan untuk keberlanjutan usaha, dan jumlah mineral yang besar," ungkap Vivek, dikutip dari Antara, Kamis, 8 Desember 2022.
Selain itu, saat ini ia mengatakan banyak perusahaan meluncurkan bisnis baru di berbagai segmen. Banyak pemain lama pun meluncurkan hal yang serupa terkait dengan energi terbarukan. Demikian pula banyak perusahaan tradisional meluncurkan bisnis digital, sehingga pembangunan bisnis di Indonesia cukup memimpin di kawasan dan ada banyak perusahaan baru.
Senior Partner and Leader of Leap by McKinsey in Asia Nimal Manuel menambahkan perusahaan dari segala jenis mulai dari keluarga konglomerat, organisasi swasta yang lebih kecil, hingga perusahaan milik negara berinvestasi secara material ke dalam pembangunan usaha baru di Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski begitu, dirinya mengingatkan terdapat tantangan potensi resesi global yang kemungkinan mempengaruhi bisnis di Tanah Air.
"Jika mereka terkendala, maka kemampuan berinvestasi akan turun. Jadi yang kami temukan adalah perusahaan mulai melakukan dua hal secara bersamaan," ucap Nimal.
Menurutnya, dua hal tersebut yaitu efisiensi dalam bisnis inti serta pembangunan usaha baru sehingga setelah dialihkan ke yang lain dapat membebaskan sumber daya untuk berinvestasi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.