"Terjadi kenaikan harga BBM pada September. Hal ini akan menyebabkan lonjakan tingkat harga pada September, Oktober, dan November sehingga inflasi setahun penuh akan menjadi sekitar 4,6 persen," kata Ekonom Senior ADB Henry Ma dalam acara Asian Development Outlook 2022 Update on Indonesia, Rabu, 21 September 2022.
Henry mengingatkan inflasi masih akan tinggi sampai semester I-2023 yang diperkirakan mencapai 5,5 persen sampai 6,0 persen akibat kenaikan harga komoditas dan BBM ini.
Tak hanya karena kenaikan harga BBM dan komoditas, inflasi tinggi sepanjang semester pertama tahun depan juga diakibatkan oleh basis inflasi yang rendah pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Mantap, Ekonomi Indonesia Cenderung Menguat! |
Menurutnya, perkembangan inflasi Indonesia sepanjang semester I-2022 masih cukup moderat dan rendah sehingga ini menjadi base year effect terhadap inflasi pada semester pertama tahun berikutnya.
Meski demikian, Henry mengatakan inflasi akan kembali melandai pada semester II-2023 di kisaran 3,8 persen sehingga sepanjang tahun depan inflasi diperkirakan sebesar 5,1 persen.
"Inflasi diperkirakan rata-rata 5,1 persen pada 2023 yang naik dari proyeksi sebelumnya tiga persen," tegas Henry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News