"Karena itu, sesuai arahan Presiden, seluruh dunia tangani inflasi sehingga kita kena imbas (secara ekonomi). Mengapa Bank Indonesia betul-betul jaga nilai tukarnya stabil? Supaya harga-harga di dalam negeri stabil," ucapnya, dilansir dari Antara, Rabu, 5 April 2023.
Untuk tantangan kedua ialah kecukupan pasokan pangan di daerah dan antar daerah. Misalnya, daerah Jawa Barat yang menjadi lumbung padi bisa menyuplai komoditas tersebut ke daerah lainnya. Menurut Perry, diperlukan ketahanan dan produksi pangan dengan memanfaatkan agri farming yang telah terdigitalisasi.
Baca: Cuan, Penjualan Takjil Buka Puasa Melejit 3 Kali Lipat di Minggu Pertama Ramadan 2023! |
Adapun tantangan ketiga yakni faktor musiman yang membuat inflasi pangan harus dikendalikan. "Sekarang akan hadapi lebaran. Bagi yang punya barang jangan disimpan, rakyat membutuhkan beras, minyak goreng, telur, ayam, apapun, harus ada di pasar-pasar sehingga ini betul-betul suplainya ada.
Faktor cuaca harus diatasi bersama
"Demikian juga musimannya ada pada triwulan III dan IV karena faktor musim cuaca yang tak baik dan harus kita atasi bersama," kata Perry.Pada 18 Agustus 2022, Presiden Joko Widodo disebut telah mengarahkan jajarannya untuk mengendalikan pangan. Sejumlah cara yang dilakukan antara lain mengadakan pasar murah di 2.636 titik, 63 Kerja Sama Antar Daerah (KAD), 75 program Subsidi Ongkos Angkut (SOA), dan 2,39 juta polybag dalam program gerakan tanam cabai.
Kemudian replikasi model bisnis, penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta sarana produksi pertanian (saprotan), hingga digitalisasi. "Kalau harga pangan terkendali dan terjangkau, maka urusan perut selesai. Kalau urusan perut selesai, ya tentu saja stabil, rakyatnya sejahtera," pungkas Perry.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News