"Pemilu 2024 berpotensi memiliki dampak yang lebih besar dari pemilu sebelumnya, akibat penyelenggaraan pesta demokrasi dilakukan secara bersamaan," kata Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Zamroni Salim saat ditemui di Jakarta dilansir Antara, Jumat, 8 Desember 2023.
Berdasarkan pengalaman Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, ujar Zamroni, tingkat konsumsi rumah tangga dan lembaga non-profit rumah tangga mulai meningkat enam bulan sebelum pemilu hingga saat pemilu berlangsung.
Baca juga: Pemilu Satu Kali Putaran Lebih Baik bagi Pasar Saham Indonesia |
Hal itu mengindikasikan pelaksanaan pesta demokrasi dapat mendorong tingkat konsumsi rumah tangga dan lembaga non-profit rumah tangga.
"Kalau dari aspek industri, kemudian dari sisi pengeluaran lainnya itu tidak banyak memberikan perubahan termasuk dalam urusan inflasi," jar Zamroni.
Lebih lanjut dia mengungkapkan di saat yang sama menjelang pemilu ada kecenderungan pemerintah untuk menahan kenaikan harga bahan bakar minyak, meski ada kenaikan harga minyak dunia.
Potensi dampak ekonomi akan lebih besar
Tidak jarang setelah pemilu dikompensasi dengan menaikkan harga bahan bakar minyak pada awal pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih.Kendati dampak ekonomi terbatas akibat pemilu sebelumnya, tahun depan potensi dampak ekonomi akan lebih besar dirasakan dari pemilu-pemilu sebelumnya imbas pelaksanaan pemilu serentak yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia.
Atas dasar itu, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mendatang diperkirakan akan tetap tumbuh positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News