Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ini merupakan surplus neraca perdagangan selama 46 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
"Surplus Februari 2024 lebih ditopang oleh surplus nonmigas sebesar USD2,63 miliar dengan penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati serta besi dan baja," kata Amalia di Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024.
Namun demikian, nilai surplus ini turun USD1,13 miliar secara bulanan jika dibandingkan dengan Januari 2024 yang tercatat sebesar USD2,02 miliar.
Amalia menyampaikan, surplus non migas ini lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari 2024 yang mencapai USD3,32 miliar dan Februari tahun lalu.
Pada saat yang sama, neraca perdagangan migas tercatat defisit sebesar USD1,76 miliar dengan komoditas penyumbang yang berasal dari hasil minyak dan minyak mentah. Defisit ini juga lebih rendah dari nilai bulan sebelumnya yakni USD1,30 miliar maupun tahun sebelumnya.
Baca juga: Airlangga: Surplus Perdagangan Berikan Stimulus Buat Dunia Usaha |
Tiga negara penyumbang surplus
Lebih lanjut, BPS mencatat pada Februari 2024 surplus neraca perdagangan Indonesia berasal dari tiga negara yakni Amerika Serikat (USD1,44 miliar), India (USD1,15 miliar), dan Filipina (USD0,63 miliar).
"Surplus terbesar dengan AS terutama oleh kelompok komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesoris bukan rajutan serta alas kaki," ujar Amalia.
Indonesia juga mengalami defisit perdagangan dengan beberapa negara yakni Tiongkok (USD1,86 miliar), Thailand (USD0,55 miliar), dan Singapura (USD0,32 miliar).
Defisit terdalam dengan Tiongkok tercatat pada jenis barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya, serta plastik dan barang dari plastik.
Neraca perdagangan secara kumulatif pada Januari-Februari 2024 mencapai USD2,87 miliar atau mengalami penurunan USD6,42 miliar dibanding tahun lalu. Sementara itu, nilai ekspor pada Februari 2024 tercatat USD19,31 miliar dan impor USD18,44 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News