"Hal terpenting dalam menghadapi resesi adalah memiliki cash flow yang bagus dan bersikap kolaboratif," ungkap Ekonom Senior Indef, Aviliani, dalam Fortune Indonesia Summit 2023, di Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.
Hal senada disampaikan CEO Modalku Reynold Wijaya. Menurut dia, dalam menghadapi resesi, para pelaku bisnis juga perlu berpikiran visioner dan secara gesit meramu strategi berdasarkan visi tersebut. Hal itu dilakukan Reynold dalam membangun usaha startup-nya.
"Pada saat itu, kami adalah salah satu yang berpikiran covid-19 akan menjadi wabah yang membawa dampak cukup serius bagi masyarakat Indonesia. Kami akhirnya menerapkan strategi efisiensi dan short term lending, sehingga modal kami dapat terkumpul dengan cepat," jelas Reynold.
Selain itu, Reynold menekankan pentingnya bisnis yang profitable, sehingga bisnis tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan dan terus membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Lebih 'Seram' Mana? Resesi atau Resepsi? |
Indonesia tidak akan resesi
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah sebelumnya meyakini Indonesia tidak akan mengalami resesi ekonomi pada tahun ini karena ekonomi domestik tidak bergantung dengan global."Global boleh saja suram, boleh saja resesi, tetapi Indonesia tidak akan resesi," ungkap Piter dalam acara LPS-Forwada Discussion Series 2023, dilansir Antara, Jumat, 10 Maret 2023.
Maka dari itu, pemerintah Indonesia saat ini terus mendorong konsumsi masyarakat lantaran pertumbuhan ekonomi Tanah Air didorong oleh permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News