"Mudah-mudahan tahun ini tidak ada sesuatu yang membuat pemerintah harus mengeluarkan subsidi karena pendapatan teman-teman (pekerja) tidak berkurang," kata Ida di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dikutip Kamis, 23 Februari 2023.
Ida mengatakan BSU bagi pekerja yang diberikan pada 2020 dan 2021 menggunakan anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk mengatasi dampak pandemi covid-19 terhadap perekonomian para pekerja.
Pada 2022, jelas dia, kebijakan BSU kembali dilanjutkan untuk membantu para pekerja yang saat itu menghadapi dampak penyesuaian harga BBM. Ida menuturkan, jika pendapatan para pekerja telah mengalami pemulihan pascapandemi maka tentu tahun ini tidak perlu lagi ada subsidi.
"Kami berharap kondisinya normal, teman-teman memiliki pendapatan yang dengan pendapatan itu bisa memenuhi kebutuhan keluarganya. Nah, kalau sudah seperti itu kan tidak perlu ada subsidi," ujar dia.
Baca juga: Yah.. Pemerintah Setop Bansos dan Subsidi Tahun Ini, Apa Saja? |
Ekonomi RI aman di tengah badai resesi
Kendati pada tahun ini diperkirakan terdapat tantangan resesi global, ia optimistis kondisi perekonomian Indonesia masih aman dan inflasi masih terkendali.
Keyakinan itu, menurut dia, juga diperkuat dengan prediksi sejumlah lembaga keuangan, termasuk Bank Dunia yang menyebut perekonomian Indonesia meski ada penurunan tapi masih bisa bertumbuh positif.
"Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi turun, tapi masih sangat baik dibandingkan negara-negara yang lain. Kalau awalnya diprediksi tumbuh 5,3 persen kemudian dikoreksi lebih rendah dari itu, tapi masih tumbuh positif, dan inflasi juga masih terkendali," ujar dia.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News