Penurunan tersebut terjadi secara bulanan (month to month/mtm) maupun tahunan (year on year/yoy). BPS mencatat nilai ekspor batu bara pada Juli 2023 sebesar USD2,55 miliar.
Angka tersebut turun 4,53 persen (mtm) dari bulan sebelumnya yang mencapai USD2,67 miliar dan terjun bebas dari perolehan nilai ekspor di Juli 2022 yang menembus USD4,73 miliar, alias anjlok hingga 46,1 persen (yoy).
"Batu bara mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Batu bara nilainya turun, namun volumenya meningkat secara bulanan," ujar Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, dilansir Media Indonesia, Selasa, 15 Agustus 2023.
Sementara nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit tercatat sebesar USD2,28 miliar. Angka itu lebih rendah 1,51 persen (mtm) dari Juni 2023 yang mencapai USD2,31 miliar dan berada bawah nilai ekspor minyak kelapa sawit pada Juli 2022 yang sebesar USD2,82 miliar, atau turun 19,25 persen (yoy).
Baca juga: Kelapa Sawit Jadi Penopang Melalui Masa Pandemi |
"Penurunan kinerja ekspor minyak kelapa sawit tersebut didorong karenanya adanya penurunan dari sisi volume maupun harga," jelas Amalia.
Berbeda dengan batu bara dan minyak kelapa sawit, komoditas unggulan lainnya, yakni besi dan baja mencatatkan kinerja positif. BPS mencatat komoditas tersebut memiliki nilai ekspor USD2,21 miliar pada Juli 2023.
Realisasi ekspor besi dan baja
Realisasi nilai ekspor tersebut lebih tinggi 1,60 persen (mtm) dari Juni 2023 yang tercatat USD2,18 miliar dan tumbuh 11,71 persen (you) dari Juli 2022 yang mencapai USD1,98 miliar.Ekspor besi dan baja membukukan kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan. "Untuk komoditas besi dan baja terjadi peningkatan ekspor baik dari sisi nilai dan volumenya dan peningkatan ini terjadi bulanan maupun tahunan," tutur Amalia.
Lebih lanjut BPS juga mencatat share ekspor dari ketiga komoditas unggulan tersebut terhadap total ekspor Juli 2023 ialah sebesar 35,82 persen. Itu berasal dari batu bara sebesar 12,98 persen, minyak kelapa sawit sebesar 11,59 persen, dan besi dan baja sebesar 11,25 persen.
Adapun nilai ekspor Indonesia pada Juli 2023 diketahui sebesar USD20,88 miliar, naik 1,36 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat USD20,60 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News