Menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Angka ini setara 32,3 persen dari pagu APBN 2025.
“Belanja bansos kita telah dibelanjakan Rp43,6 triliun,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Mei 2025, dilansir Antara, Sabtu, 24 Mei 2025.
Realisasi ini naik Rp4,7 triliun dibanding bulan Maret (Rp38,9 triliun). Namun, dibanding lonjakan bulan sebelumnya (Februari ke Maret naik Rp13 triliun), laju penyaluran bansos April terbilang melambat.
PBI JKN jadi penyerapan terbesar
Kenaikan paling signifikan datang dari program Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN). Hingga April 2025, PBI JKN telah menyerap Rp15,4 triliun untuk 96,7 juta peserta. Angka ini naik Rp3,8 triliun dibanding realisasi Maret.Bantuan ini penting untuk menjamin akses layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu melalui BPJS Kesehatan. Semakin cepat disalurkan, makin cepat pula masyarakat bisa merasakan manfaatnya.
Baca juga: Mulai Rp900 Ribu hingga Rp3 Juta, Ini Rincian Nominal Bansos PKH 2025 |
KIP Kuliah bertambah Rp700 miliar
Selain PBI JKN, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah juga menunjukkan peningkatan. Realisasi per April naik sekitar Rp700 miliar menjadi Rp7,4 triliun. Dana ini disalurkan kepada 798,2 ribu mahasiswa, membantu mereka menuntaskan pendidikan tinggi.PKH, Kartu Sembako, dan PIP Masih Stagnan
Berbeda dengan PBI JKN dan KIP Kuliah, tiga program besar lainnya belum ada tambahan anggaran sejak Maret, yaitu:- Program Keluarga Harapan (PKH): Rp7,3 triliun
- Kartu Sembako: Rp10,9 triliun
- Program Indonesia Pintar (PIP): Rp1,5 triliun
Kenapa belum jalan? Ternyata pemerintah masih menunggu proses validasi data penerima berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Langkah ini diambil agar bansos benar-benar jatuh ke tangan yang tepat dan tidak salah sasaran.
APBN masih surplus, tapi belanja perlu dikebut
Total realisasi belanja negara per April tercatat Rp806,2 triliun atau 22,3 persen dari target APBN 2025. Angka ini naik Rp185,9 triliun dibanding Maret (Rp620,3 triliun).Rinciannya sebagai berikut:
- Belanja Pemerintah Pusat (BPP): Rp546,8 triliun (20,2 persen)
- Melalui kementerian/lembaga: Rp253,6 triliun (21,9 persen)
- Non-K/L: Rp293,1 triliun (19 persen)
- Transfer ke Daerah (TKD): Rp259,4 triliun (28,2 persen)
Di sisi lain, pendapatan negara sudah menyentuh Rp810,5 triliun. Dengan begitu, APBN mencatat surplus Rp4,3 triliun atau 0,02 persen terhadap PDB per April 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id