"Pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia untuk kuartal kedua 2023 berkisar 5,1 persen (yoy). Game changer yang mendorong pertumbuhan PDB adalah pencabutan PPKM yang mendorong lonjakan mobilitas orang, barang dan jasa," ujar ekonom senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto melalui keterangan resminya, Senin, 7 Agustus 2023.
Dia menambahkan, pada kuartal II-2023, pengeluaran konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh 4,9 persen (yoy). Pertumbuhan itu mengerek kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 53 persen.
Baca juga: Didorong Penerimaan Pajak, Cadangan Devisa Juli 2023 Naik Tipis Jadi USD137,7 Miliar |
Sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dinilai akan tumbuh positif, terlihat dari capaian nilai investasi di kuartal kedua yang tetap konsisten secara proporsional. Selain itu, kata Ryan, surplus neraca dagang dalam 30 bulan berturut-turut juga menopang pertumbuhan ekonomi dari aktivitas ekspor dan impor.
"Hal tersebut tercermin dari capaian Purchasing Manager's Index (PMI) yang di zona ekspansi, di atas level 50, tepatnya berkisar 52," terangnya.
Lebih lanjut, cadangan devisa juga tercatat tinggi, di kisaran USD139 miliar, memenuhi kewajiban internasional lebih dari enam bulan, dan jauh di atas threshold yang tiga bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News