Presiden Joko Widodo. Foto: Tangkapan layar.
Presiden Joko Widodo. Foto: Tangkapan layar.

Konflik Geopolitik hingga Pelemahan Ekonomi, Jokowi: Dunia Makin Tidak Jelas!

M Ilham Ramadhan • 24 Oktober 2023 12:50
Jakarta: Situasi dunia semakin tidak pasti. Konflik geopolitik di sejumlah negara dan pelemahan ekonomi masih menjadi tantangan. Masalah kian berat lantaran perubahan iklim turut memberi dampak nyata.
 
"Dunia sekarang ini makin tidak jelas, tantangan yang kita hadapi juga tidak semakin berkurang, tetapi semakin bertambah," ucap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka BNI Investor Daily Summit 2023 bertema Sustainable Growth, Global Challenges di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.
 
Presiden menuturkan, perubahan iklim yang dulunya dianggap sebagai sesuatu yang absurd, saat ini telah memberi dampak nyata. Fenomena super El Nino, misalnya, telah menyebabkan kekeringan di sejumlah negara.
 
Kondisi itu mengakibatkan gangguan pada produktivitas beras. Dari catatan Kepala Negara, setidaknya 22 negara telah membatasi ekspor komoditas tersebut. "Inilah kondisi-kondisi yang dulunya tidak pernah kita hitung tetapi muncul," keluh Jokowi.
 
Baca juga: Pemerintah Mulai Khawatir Ketidakpastian Global Bikin Ekonomi RI Ikut 'Mengkerut'
 

Ekonomi dunia terus melemah

 
Selain itu, lanjut Jokowi, pelemahan ekonomi dunia masih terjadi meski sebelumnya kerap disebut bakal menguat. Level suku bunga acuan berbagai negara maju yang masih tinggi telah menyebabkan aliran modal asing keluar dari negara-negara berkembang.
 
Ketidakpastian menjadi lebih kompleks akibat konflik geopolitik yang tak berkesudahan. Belum selesai konflik Rusia-Ukraina, dunia dihadapkan dengan situasi peperangan Palestina-Israel.
 
Jokowi khawatir, peperangan itu akan meluas dan memberi dampak buruk yang jauh lebih besar.
 
"Kalau meluas melebar ke Lebanon, melebar ke Suriah, melebar nanti misalnya dengan Iran, akan semakin merumitkan masalah ekonomi semua negara karena harga minyak pasti akan naik," jelas dia.
 
Jika skenario itu terjadi, lonjakan harga minyak disebut tak bisa dihindari. Harga minyak mentah Brent yang saat ini USD89 per barel berpeluang melonjak menjadi USD150 per barel.
 
"Inilah yang harus kita waspadai hati-hati semuanya, baik sisi moneter maupun sisi fiskal," tutur Jokowi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan