Head of the Department of Economics CSIS Yose Rizal Damuri. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)
Head of the Department of Economics CSIS Yose Rizal Damuri. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)

Kenaikan Suku Bunga AS Membayangi Ekonomi RI Tahun Ini

Husen Miftahudin • 11 Januari 2017 15:17
medcom.id, Jakarta: ‎Center for Strategic and International Studies (CSIS) memperkirakan perekonomian Indonesia pada 2017 ini akan mengalami banyak tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan utama, yakni bayang-bayang kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve.
 
Head of the Department of Economics CSIS Yose Rizal Damuri menjelaskan, kenaikan suku bunga AS akan mendorong investor asal Negeri Paman Sam pulang kampung. Alhasil, dolar AS (USD) pun juga diperkirakan akan menguat.
 
Baca: Kemungkinan Kenaikan Suku Bunga The Fed Menguat

"Dolar juga akan pulang kampung. Kebijakan Trump yang akan ekspansi dan naiknya (suku) bunga membuat penguatan dolar (USD) akan terasa," ujar di kantor CSIS, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).
 
Menurutnya, kenaikan suku bunga The Fed menjadi persoalan penting bagi perekonomian Indonesia. Apalagi, adanya indikasi bahwa kenaikan suku bunga The Fed sebanyak tiga kali membuat perekonomian Indonesia bakal terpincang-pincang menjalani tahun ini.
 
"Hambatan dari kondisi perekonomian dan kebijakan ekonomi global berdampak pada suku bunga AS di 2017. The Fed mengindikasikan akan menaikkan tiga kali suku bunga mereka, ada indikasi kenaikan yang signifikan," tutur dia.
 


 
Namun demikian, Yose menilai pada 2017 The Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali. Sayangnya, itu pun tetap membawa dampak buruk bagi perekonomian Indonesia.
 
"Ada kemungkinan juga dua kali saja yang itu akan berakibat ke perekonomian kita. Kenaikan ini akan menjadi capital outflow dari negara berkembang," tutup Yose.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan