Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku, bila pemerintah mampu memaksimalkan sektor-sektor potensial tersebut, maka realisasi pertumbuhan ekonomi nasional di 2017 diyakini lebih baik.
Bahkan, Darmin meyakini, realisasi pertumbuhan ekonomi tahun depan bakal lebih baik ketimbang proyeksi pemerintah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
"Tahun depan (pertumbuhan) ekonomi kita di APBN kan 5,1 persen. Saya perkirakan 5,2-5,4 persen. Yang di APBN itu perhitungan logis, yang saya itu perhitungan berdasarkan masukkan dan rencana yang akan kita lakukan," ujar Darmin, dalam acara Sarasehan 100 Ekonomi Indonesia di Hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).
Baca: Jokowi Sebut Rupiah Tidak Relevan Dibandingkan dengan USD
Darmin memandang, konsumsi masyarakat masih menjadi daya utama perekonomian nasional di 2017. Bonus demografi menjadi pemicu stabilnya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia. Sedangkan dari aktivitas perdagangan di tahun depan diprediksi masih lesu.
Menurutnya, hal ini karena belum membaiknya harga komoditas di pasar global. Padahal, komoditas merupakan penyangga perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. "Ada sekelompok yang turun karena ada harga komoditi turun. Tapi, kelompok yang lain ada juga yang naik," tutur dia.
Baca: Jokowi Minta Tabungan Nasional Meningkat hingga 75% di 2019
Maka itu, upaya pemerintah adalah meningkatkan peran industrialisasi, pariwisata, dan meningkatkan sumber daya manusia. Ketiga sektor ini dianggap Menko Darmin mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun-tahun depan.
Baca: Ekonomi AS Dinilai Tidak Peduli dengan Negara Lain
"Kami akan pertajam industrialisasi untuk mengundang investor, pariwisata, dan vocational training. Itu yang sedang kami persiapkan," pungkas Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id