Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto: dok Bank Indonesia.
Gubernur BI Perry Warjiyo. Foto: dok Bank Indonesia.

Bos BI Bangga Sinergi Bauran Kebijakan Bikin Dunia Semakin Pede Berinvestasi di Indonesia

Husen Miftahudin • 26 Juli 2023 11:58
Jakarta: Lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) meningkatkan outlook utang Indonesia menjadi positif, dari sebelumnya stabil. R&I juga mempertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB+ atau dua level di atas tingkat layak investasi (investment grade).
 
Menanggapi keputusan tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku bangga upayanya bersama pemerintah membuat dunia internasional semakin percaya terhadap stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi Indonesia.
 
"Kepercayaan dunia internasional ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara pemerintah dan Bank Indonesia," ungkap Perry dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 26 Juli 2023.

Menurutnya, peningkatan outlook Indonesia dari R&I tersebut menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pasar keuangan yang meningkat.
 
Ke depan, lanjutnya, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
 
"Serta terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi menuju ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," tegasnya.
 
Baca juga: Outlook Utang Indonesia Naik Jadi Positif, Ini Faktor Utamanya

Ketahanan ekonomi RI terjaga


Dalam laporan R&I yang dipublikasikan pada 25 Juli 2023 tersebut, keputusan menaikkan outlook utang Indonesia menjadi positif didukung oleh kinerja ekonomi yang tetap kuat dan ketahanan ekonomi yang terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi global, inflasi, dan defisit fiskal yang kembali dalam target lebih cepat dari perkiraan, stabilitas keuangan yang terjaga, serta tren penurunan rasio utang pemerintah.
 
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan tetap solid pada 2023, meski sedikit tertahan pada paruh kedua. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan berada pada kisaran 5,0 persen sampai 5,3 persen pada 2023.
 
"Kebijakan struktural yang ditempuh pemerintah terkait perbaikan lingkungan bisnis, pembangunan infrastruktur, dan penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor penting dalam pencapaian target pertumbuhan jangka menengah," papar laporan tersebut.
 
R&I memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh pada kisaran lima persen untuk 2024 dan beberapa tahun selanjutnya. Stabilitas harga akan tetap terjaga didukung oleh disiplin kebijakan moneter dan penguatan sinergi dengan pemerintah, antara lain melalui tim pengendalian inflasi nasional dan daerah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan