Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Banggar Said Abdullah menyepakati asumsi makro, target pembangunan dan postur untuk dimasukkan dalam APBN 2017.
"10 fraksi sudah sampaikan pendapat dan 10-nya setuju untuk dilanjutkan. Apakah dapat dilanjutkan ke pembicaraan tingkat dua untuk pengambilan keputusan RUU APBN 2017," kata Said, di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).
Baca: Ini Asumsi Dasar & Target Pembangunan 2017 yang Dibawa ke Paripurna DPR
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap agar hasil pembahasan ini bisa disepakati untuk menjadi UU APBN 2017 dalam rapat paripurna yang dijadwalkan berlangsung Rabu, 25 Oktober 2016 pukul 13.00 WIB.
"Semoga diputuskan dalam pembahasan tingkat kedua," harap Ani.
Selain itu, dirinya menyatakan pemerintah akan berupaya penuh untuk mencapai target-target yang telah ditaruh dalam APBN 2017 tentunya dengan tetap menjaga akuntabilitas dan tata kelola yang baik.
"Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, pemerintah berusaha maksimal untuk menggali terus pendapatan negara dan juga menjaga efektivitas belanja demi mendukung pertumbuhan yang berkualitas," tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Asal tahu saja, pertumbuhan ekonomi disepakti sebesar 5,1 persen, inflasi empat persen, nilai tukar rupiah Rp13.300 per USD, suku bunga SPN tiga bulan 5,3 persen, harga minyak Indonesia (ICP) USD45 per barel, lifting minyak 815 ribu BPH, dan lifting gas 1.150 BPH setara minyak.
Sedangkan untuk postur APBN 2017 disepakati pendapatan negara sebesar Rp1.750,3 triliun, belanja negara Rp2.080,5 triliun, defisit 2,41 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau Rp330,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id