"Kenaikan tarif tersebut menunjukan pengaturan kenaikan harga yang diatur pemerintah memerlukan koordinasi dan sinergi baik dari waktu yang tepat," ujar Ecky, usai memimpin pertemuan dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar dan Pemprov Jabar di Bandung, Jawa Barat, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 19 Juni 2023.
Selain itu, faktor global maupun domestik sangat berdampak terhadap inflasi di Jawa Barat. Berbagai upaya dilakukan BI dan Pemprov dalam rangka menekan laju inflasi melalui strategi 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
Selain itu juga akselerasi pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). "Koordinasi, inovasi, dan sinergi. Kebijakan serta dukungan anggaran menjadi kunci utama pengendalian inflasi di Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Baca: OPEC Mempertahankan Perkiraan Permintaan Minyak Global untuk 2023 |
Lebih lanjut, Ecky menjelaskan, perkembangan inflasi Jawa Barat selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang semakin terjaga. Pada Mei 2023, Inflasi gabungan tujuh Kota di Jawa Barat secara tahunan tercatat 4,32 persen (yoy) atau lebih rendah daripada Desember 2022 sebesar 6,04 persen (yoy).
Berdasarkan rata-rata tiga tahun terakhir, terdapat beberapa komoditas bahan pokok penting yang menjadi penyumbang inflasi dengan frekuensi yang cukup tinggi, di antaranya komoditas beras, dan daging sapi. Ecky menilai koordinasi erat antara BI dengan pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi harus kian diperkuat melalui GNPIP 2023
"GNPIP harus semakin memperkuat dan memperluas inovasi dan digitalisasi produksi pangan secara end-to-end guna mendorong produktivitas dalam upaya stabilisasi harga pangan," jelasnya.
Untuk solusi jangka pendek dalam mengatasi inflasi, Ecky menyarankan harus memperbanyak operasi pasar komoditas pangan strategis termasuk penyaluran beras SPHP. Adapun penyaluran berasa tersebut di 1.598 titik per 13 Juni 2023 pada semua saluran distribusi di 27 Kab/Kota se Jawa Barat.
Lebih lanjut, Ecky mengingatkan, menjelang Iduladha 1444 H, Bank Indonesia dan Pemprov harus memperkuat tracking dan monitoring harga pangan strategis agar inflasi tetap terjaga. "Ada beberapa komoditas yang perlu mendapat perhatian di antaranya harga telur ayam, bawang, cabai, dan daging yang sering mengalami kenaikan cukup signifikan," tutupnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News