Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan bulanannya menyatakan permintaan minyak global tahun ini akan naik 2,35 juta barel per hari (bpd), atau 2,4 persen. Ini hampir tidak berubah dari perkiraan 2,33 juta barel per hari bulan lalu.
"Ada peningkatan ketidakpastian mengenai pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua di 2023 di tengah inflasi tinggi yang sedang berlangsung, suku bunga utama yang sudah meningkat, dan pasar tenaga kerja yang ketat," kata OPEC, dikutip dari The Business Times, Minggu, 18 Juni 2023.
"Selain itu, masih belum jelas bagaimana dan kapan konflik geopolitik di Eropa Timur dapat diselesaikan," tambahnya, mengacu pada Ukraina.
Baca: Mengenal RPJPN 2025-2045, yang Digadang Dapat Keluar dari Middle Income Trap |
OPEC+, yang terdiri dari OPEC, Rusia, dan sekutu lainnya, telah mengambil lebih banyak langkah untuk mendukung pasar minyak pada 2023. Pada 4 Juni, kelompok tersebut mengumumkan paket pengurangan produksi keduanya sejak April.
Harga minyak mentah tetap berada di bawah tekanan dari kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan. Patokan minyak mentah Brent sedikit berubah setelah laporan dirilis, mempertahankan kenaikan 2,1 persen untuk diperdagangkan di atas USD73 per barel.
Kemudian, permintaan minyak Tiongkok sekarang diperkirakan naik 840 ribu bpd, kata OPEC, naik dari perkiraan 800 ribu bpd bulan lalu, menambah pemulihan setelah langkah-langkah penahanan covid-19 yang ketat dibatalkan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News