President Director Wahana Inti Selaras Bambang Prijono mengatakan, penerbitan obligasi ini akan dibagi dalam tiga tenor penerbitan, yakni 370 hari, tiga tahun, dan lima tahun.
"Rencana penggunaan dana obligasi akan dialokasikan untuk membiayai modal kerja perseroan dan lima anak usaha yaitu PT Indotruck Utama (ITU), PT Indo Traktor Utama (INTRAMA), PT Eka Dharma Jaya Sakti (EDJS), PT Prima Sarana Gemilang (PSG), dan PT Prima sarana Mustika (PSM)," ungkap Bambang dalam konferensi pers, Kamis, 13 Juli 2023.
Adapun, kisaran tingkat bunga untuk masing-masing seri obligasi, yakni obligasi Seri A dengan tenor 370 hari ditawarkan dengan rentang bunga 6,15 persen sampai 7,00 persen per tahun.
Sementara, Seri B dengan tenor tiga tahun dengan rentang bunga 7,15 persen hingga 8,15 persen per tahun. Untuk Seri C dengan tenor lima tahun dengan rentang bunga 8,15 persen sampai 9,00 persen per tahun.
Pembayaran bunga akan dilakukan triwulanan dan pokok obligasi akan dibayarkan pada saat jatuh tempo sesuai dengan tenornya masing-masing. Obligasi WISEL ini sendiri telah mendapatkan peringkat rating idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
WISEL telah menunjuk beberapa Penjamin Pelaksana Emisi untuk penerbitan obligasi ini, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Aldicitra Sekuritas Indonesia, PT BNI Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk.
Sedangkan yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Berikut perkiraan jadwal penawaran umum hingga pencatatan di BEI:
- Izin Publikasi OJK: 11 Juli 2023.
- Penawaran Awal: 13-24 Juli 2023.
- Target Pernyataan Efektif OJK: 31 Juli 2023.
- Periode Penawaran Umum: 2-3 Agustus 2023.
- Penjatahan: 4 Agustus 2023.
- Distribusi Obligasi: 8 Agustus 2023.
- Pencatatan Obligasi di BEI: 9 Agustus 2023.
Baca juga: Bursa Sepekan Diwarnai Pencatatan 7 Obligasi, 1 Sukuk Ijarah, dan 1 Saham |
Raup laba bersih Rp745 miliar
Di sisi lain Bambang menyampaikan WISEL telah memberikan kontribusi pendapatan dan marjin yang signifikan bagi Indomobil Group. Hingga akhir 2022, perseroan membukukan total pendapatan sekitar Rp8,5 triliun atau naik 51,59 persen dibandingkan 2021 sekitar Rp5,6 triliun.
"Sedangkan laba bersih pada 2022 tumbuh signifikan dari sekitar Rp240 miliar menjadi sekitar Rp745 miliar," paparnya.
Berdasarkan laporan keuangan interim, hingga akhir Februari 2023, perseroan telah mencatatkan total aset sekitar Rp8,9 triliun dengan total modal sekitar Rp2 triliun.
Adapun, kenaikan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya penjualan truk dan alat berat dari 2.043 unit pada 2021 menjadi 2.710 unit pada 2022, serta peningkatan penjualan suku cadang sebesar 41,45 persen.
"Peningkatan penjualan truk dan alat berat terutama dikarenakan adanya perluasan area penjualan alat berat Volvo Construction Equipment yang sebelumnya hanya di Jawa, Sumatra, Bali, Nusa Tenggara dan Papua menjadi seluruh Indonesia," tutup Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News