Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Kuartal III, IFG Catat Kenaikan Laba 29% Jadi Rp2,7 Triliun

Annisa ayu artanti • 27 Desember 2022 11:28
Jakarta: Indonesia Financial Group (IFG), BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi, mencatatkan laba Rp2,7 triliun atau 29 persen di atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) year-to-date (YTD) pada kuartal III tahun ini.
 
Kinerja positif tersebut merupakan hasil dari kolaborasi dan transformasi holding beserta anak perusahaan yang fokus pada penguatan lini bisnis, efisiensi operasional, tata kelola perusahaan yang prudent, akuntabel, dan berkelanjutan, sehingga berdampak pada pertumbuhan fundamental perusahaan yang lebih kuat, sehat dan berkelanjutan.
 
Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengungkapkan, total pencapaian laba bersih tersebut berasal dari kontribusi pendapatan usaha perusahaan, terutama dari realisasi pendapatan underwriting yang tercatat mencapai Rp17,8 triliun atau 10 persen di atas RKAP YTD September 2022.

Selain itu, pencapaian tersebut dikarenakan pendapatan premi dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi pelaku UMKM dan pembayaran premi asuransi sektor korporasi, seperti dari perusahaan pelayaran, penerbangan, konstruksi, properti, offshore, dan asuransi kredit.
 
Baca juga: Hindari Predatory Pricing, Produk Impor di Pasar Online Dibatasi

Pendapatan usaha yang berasal dari hasil investasi sebesar Rp2,9 triliun atau tiga persen di atas RKAP YTD September 2022. Hasil investasi tersebut tercapai karena perhitungan yang matang dan pemilihan produk investasi yang mampu mendatangkan imbal hasil yang baik.
 
"Dengan pencapaian ini, kami optimistis bahwa langkah strategis yang dilakukan holding dan anak perusahaan sudah berada pada jalur yang tepat dan senantiasa kami tingkatkan," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Desember 2022.
 
Robertus menambahkan, secara konsolidasi, total aset perusahaan hingga 30 September 2022 mencapai Rp139,3 triliun atau satu persen di atas RKAP YTD September 2022. Kenaikan aset tersebut berasal dari piutang jasa penjaminan dan piutang premi yang terealisasi sebesar Rp14,5 triliun atau 73 persen di atas RKAP YTD September 2022, yang berdampak pada kenaikan imbal hasil yang diperoleh perusahaan.
 
Kenaikan aset juga berasal dari piutang klaim reasuransi dan koasuransi sebesar Rp4,5 triliun atau 75 persen di atas RKAP YTD September 2022.
 
"IFG berkomitmen untuk terus melakukan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam rangka menjadi grup keuangan nonperbankan terbesar di Asia Tenggara yang sehat, terpercaya, dan dikelola dengan tingkat prudensi yang tinggi,” ucapnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan