Melalui inisiatif Orange Capital Markets atau Pasar Modal Oranye, negeri ini menargetkan mobilisasi modal sebesar USD5 miliar pada 2030.
Dana ini akan dihimpun lewat instrumen inovatif seperti Orange Bonds dan Orange Sukuk, yang fokus pada kesetaraan gender, inklusi sosial, dan selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Inisiatif ini diresmikan dalam diskusi meja bundar eksklusif di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dihadiri perwakilan pemerintah, korporasi, regulator, perbankan, dan lembaga pembangunan.
Dua kerangka kerja resmi diluncurkan
Kerangka Kerja Orange Bond Indonesia akan memberikan panduan lengkap perancangan, penerbitan, dan verifikasi obligasi berperspektif gender.Mengacu pada Prinsip Orange Bond, kerangka ini mencakup Alokasi Modal Positif Gender, Kepemimpinan Berwawasan Gender, serta Transparansi Proses dan Pelaporan.
Baca juga: Pasar Modal Pekan Ini: Siap-Siap, Ini Sentimen yang Akan Gerakkan IHSG! |
Kerangka kerja Orange Sukuk Indonesia
Mengadaptasi prinsip yang sama dalam konteks pembiayaan syariah, selaras dengan Maqasid Al-Shariah dan regulasi keuangan syariah nasional.Fokus pada integrasi tujuan kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam strukturisasi sukuk, tata kelola, dan pengukuran dampak.
Kedua kerangka ini dirancang untuk melengkapi obligasi hijau, sosial, dan berkelanjutan yang telah ada, serta mendukung regulasi OJK.
Targetnya, pembiayaan diarahkan untuk proyek-proyek strategis seperti ketahanan iklim, infrastruktur berkelanjutan, ekonomi kelautan, dan inklusi keuangan.
Momentum Indonesia di keuangan nerkelanjutan
Hingga kini, Indonesia telah memobilisasi lebih dari USD11 miliar melalui instrumen keuangan hijau, syariah, dan instrumen lain yang selaras SDGs.Dengan Orange Bonds dan Orange Sukuk, perspektif gender akan lebih terintegrasi dalam proyek-proyek berorientasi pada perempuan dan UMKM.
“Komitmen bersama untuk mobilisasi USD5 miliar melalui Orange Capital Markets menandai momen transformasional bagi Indonesia dan Orange Movement™ secara global. Indonesia menunjukkan kepada dunia bahwa pasar dapat berfungsi lebih baik bagi perempuan, komunitas, dan planet ini sekaligus turut mewujudkan Agenda SDGs 2030," kata Prof. Durreen Shahnaz, Pendiri & CEO IIX dikutip pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Sementara itu, Vice Director Listed Company Development BEI, Listyorini Dian Pratiwi, menambahkan pihaknya melihat meningkatnya minat dari korporasi untuk menerbitkan instrumen utang berkelanjutan.
"Kami secara aktif mempromosikan serta mendorong mereka melakukannya. Ini adalah bukti komitmen kolektif Pasar Modal Indonesia dalam memitigasi dampak perubahan iklim," ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Orange Bond Ecosystem Readiness Training akan diluncurkan. Pelatihan ini didukung oleh Ford Foundation Indonesia dan IIX untuk membekali pelaku pasar modal dengan keterampilan dan strategi penempatan investor berwawasan gender.
Adapun fokusnya mencakup tata kelola, strukturisasi, pengukuran dampak, serta penyesuaian dengan regulasi nasional agar konsep Orange dapat diwujudkan menjadi arus modal yang berdampak nyata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id