Ilustrasi. Foto: AFP/Bay Ismoyo
Ilustrasi. Foto: AFP/Bay Ismoyo

Strategi Lindungi Tabungan Saat Bursa Saham Bergejolak: Jangan Panik, Lakukan Ini!

Annisa ayu artanti • 19 Maret 2025 14:27
Jakarta: Bursa saham memang penuh dinamika. Ada kalanya naik tinggi, tapi juga bisa anjlok tajam dalam sekejap. 
 
Seperti yang terjadi baru-baru ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami trading halt akibat penurunan drastis 5 persen dalam satu sesi. 
 
Situasi seperti ini tentu bikin investor deg-degan. Tapi jangan buru-buru panik! Justru di saat seperti inilah strategi finansial yang tepat sangat dibutuhkan agar tabungan dan investasi tetap aman.
 
Baca juga: 

10 Tips Ini Ngebantu Calon Investor Pemula di Pasar Modal

Kenapa bursa saham bisa bergejolak?

Menurut Cameron Goh, CEO & Founder FINETIKS, volatilitas pasar saham adalah hal yang wajar, termasuk soal trading halt. Biasanya hal ini dilakukan dengan tujuan mengendalikan perilaku investor agar bisa membuat keputusan yang lebih rasional saat melakukan jual beli saham.

"Penurunan tajam yang memicu trading halt memang mengkhawatirkan, tetapi itu bukan berarti pasar akan terus anjlok. Investasi adalah perjalanan jangka panjang, dan yang terpenting adalah memahami risiko serta menghindari keputusan yang didorong oleh kepanikan," kata Cameron dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 Maret 2025.
 
Banyak faktor yang mempengaruhi pasar saham, mulai dari kondisi ekonomi global, melemahnya nilai tukar Rupiah, hingga ketegangan geopolitik. 
 
Di tengah situasi yang tidak pasti ini, investor perlu menyusun strategi agar keuangan tetap stabil. Berikut strategi yang bisa kamu lakukan di kondisi yang lagi enggak stabil sepert ini:
 
Baca juga: IHSG Menguat, Ini Faktor yang Mempengaruhi dan Strategi Investasi yang Tepat

Jangan panik, pahami posisi keuanganmu

Sebelum mengambil keputusan untuk jual, beli, atau menahan investasi, pastikan kamu memahami kondisi finansialmu. Jika investasimu bersifat jangka panjang, kamu tidak perlu terburu-buru mengambil keputusan. Namun, jika kamu membutuhkan dana dalam waktu dekat, ada baiknya mempertimbangkan kembali komposisi portofolio.

Diversifikasi, jangan taruh semua di saham.

"Jangan hanya bergantung pada saham; seimbangkan investasi dengan emas, obligasi, atau produk tabungan berimbal hasil tinggi yang lebih aman," saran Cameron. 
Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko kerugian besar ketika pasar saham mengalami tekanan.

Manajemen risiko itu wajib

Setiap investor memiliki batas toleransi risiko yang berbeda. Biasanya hal ini dilakukan
dengan tujuan mengendalikan perilaku investor agar bisa membuat keputusan yang lebih
rasional saat melakukan jual beli saham.

Pilih instrumen keuangan yang lebih stabil

Jika kondisi pasar sedang tidak menentu, kamu bisa mempertimbangkan investasi yang lebih stabil, seperti reksa dana pasar uang, deposito, atau produk tabungan dengan bunga kompetitif. Salah satu contoh adalah produk tabungan dari FINETIKS yang menawarkan imbal hasil hingga 6,25 persen per tahun tanpa risiko volatilitas pasar saham.
 
Bursa saham yang bergejolak memang bisa bikin deg-degan, tapi keputusan impulsif hanya akan memperparah keadaan. 
 
Fokuslah pada strategi jangka panjang, lakukan diversifikasi, dan kelola risiko dengan baik. 
Dengan begitu, tabungan dan investasi tetap aman, meskipun pasar saham sedang bergejolak. Jadi, siap menghadapi dinamika pasar dengan lebih tenang? 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan