Mengacu data RTI, hingga pukul 09.10 WIB, IHSG naik 1,16 persen atau 75,68 poin ke level 6.607,08.
Pada sepuluh menit perdagangan awal, total volume saham yang telah diperdagangkan mencapai 1,698 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,27 triliun.
Sebanyak 316 saham menguat, 82 saham melemah, dan 160 saham stagnan.
Apa saja faktor yang mempengaruhi penguatan IHSG hari ini? Berikut ulasannya.
Baca juga: IHSG Hari Ini Melejit! Saham BBRI, GOTO, hingga ANTM Masih Cuan? |
Faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG
1. Sentimen Domestik: Rupiah Menguat dan DHE SDA
Dari dalam negeri, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyampaikan penguatan IHSG sejalan dengan rebound yang terjadi di bursa Asia-Pasifik.Salah satu faktor pendorongnya adalah penguatan nilai tukar rupiah yang kembali terapresiasi ke level Rp16.371 per dolar AS.
Selain itu, kebijakan pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) yang mewajibkan penyimpanan 100 persen selama 12 bulan mulai 1 Maret 2025 diperkirakan dapat menopang stabilitas rupiah dan mengurangi tekanan dari ketidakpastian ekonomi global.
Investor disarankan untuk mencermati momentum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mulai berlangsung bulan ini.
2. Sentimen Global: Kebijakan Tarif AS dan Wall Street Rebound
Dari mancanegara, Wall Street ditutup menguat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kelonggaran tarif impor mobil sebesar 25 persen dari Meksiko dan Kanada selama satu bulan.Keputusan ini muncul setelah pertemuan Trump dengan CEO Ford, General Motors, dan Stellantis.
Negosiasi tarif ini membawa sentimen positif ke pasar, mengurangi kekhawatiran terkait perang dagang yang selama ini menekan pergerakan indeks global, termasuk IHSG.
Baca juga: IHSG Jungkat-Jungkit! Cek Sektor yang Paling Cuan Pagi Ini |
Strategi investasi di tengah volatilitas IHSG
Meski IHSG mengalami penguatan, volatilitas pasar masih tinggi. Investor perlu menerapkan strategi yang tepat agar tetap memperoleh keuntungan optimal.Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Manfaatkan momentum RUPS
- Fokus pada saham berfundamental kuat
- Diversifikasi portofolio
- Perhatikan sentimen global dan nilai tukar rupiah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News