Bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kedua asosiasi ini berkomitmen untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, serta mendukung stabilitas sektor jasa keuangan.
Demi meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan terhadap masyarakat Indonesia, Aftech, AFSI, OJK, dan pelaku industri bersama-sama menggelar Bulan Fintech Nasional (BFN) dan 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023.
Ketua Umum Aftech Pandu Sjahrir mengungkapkan, agenda ini diawali dengan momentum Hari Fintech Nasional yang jatuh pada 11 November (11.11), BFN akan dilaksanakan selama satu bulan penuh dari 11 November hingga 12 Desember 2023 melalui platform virtual www.bulanfintechnasional.com, sehingga diharapkan dapat diakses dan diikuti dengan mudah oleh masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Ini Cara Nagih Debitur Pinjaman Daring Online |
"BFN untuk mendorong target inklusi keuangan dan berkelanjutan. Mulai dari 11.11 sampai 12.12, sengaja menggerakkan untuk bertransaksi. Nanti ada program promosi, ada 73 perusahaan Aftech jadi kontributor, 210 program promosi, 120 lowongan pekerjaan dan edukasi," ujar Pandu Sjahrir, saat konferensi pers, Jumat, 10 November 2023.
Pandu membeberkan, dalam Bulan Fintech Nasional ini juga membidik generasi milenial dan generasi Z agar melek keuangan. Caranya dengan menggelar sejumlah program seperti inisiatif program infinity, hingga goes to campus ke tiga universitas.
Tak hanya itu, lanjut Pandu, program lainnya yang menyasar masyarakat luas di antaranya penguatan digital infrastruktur, keamanan siber, hingga digitalisasi UMKM.
Melibatkan komunitas muslim
Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya menambahkan, pihaknya juga akan berusaha semaksimal mungkin mendukung target inklusi keuangan dan literasi keuangan.
"Kami juga akan melibatkan komunitas muslim terbesar di Indonesia seperti MES (Masyarakat Syariah Indonesia). Lalu akan fokus ke luar Jawa. Kami akan menggelar olimpiade fintech syariah, ke kampus-kampus seperti di Makassar, Lampung, Surabaya, dan Malang. Mengadakan kompetisi research memberikan research paper terbaik. Ada 81 tim dari 26 kampus selama bulan fintech nasional," ungkap Ronald.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menuturkan, OJK akan selalu ada di balik layar dan aktif mengatur format Bulan Fintech Nasional.
"Yang istimewa tahun ini untuk pertama kalinya bersama pengawasnya sendiri. OJK baru ada aset pengawasan fintech dan kripto. Agenda ini juga untuk menyadarkan industri fintech sudah dan ada di antara kita. Setiap tahunnya semakin signifikan perannya," kata Hasan.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Paylater yang Digandrungi 3 Generasi |
Menurut Hasan, ada dua tujuan mengapa Bulan Fintech Nasional diselenggarakan. Pertama, menjadi sarana efektif untuk seluruh masyarakat sehingga terus didorong pengembangan sektor fintech.
"Lalu ada tantangan nyata, masih terbatasnya tingkat literasi dan inklusi terhadap keuangan di Indonesia. Literasi baru sekitar 40-an persen, inklusi keuangan baru 50-an persen," jelas Hasan.
Kedua, ada gap antara inklusi keuangan yang lebih tinggi dari pada literasi keuangan. Dia mencontohkan gap tersebut yakni banyak komplain akibat belum terliterasinya masyarakat.
"Ini yang harus kita lakukan. Manfaat ekosistem untuk terus melakukan pengembangan. Di tengah adanya tech winter, ini tren yang tidak harus terjadi di Indonesia juga. Fenomena ini masih menunjukkan perkembangan. Industri fintech masih prospektif untuk tujuan investasi, tak hanya di domestik, tetapi juga investor asing," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News