Mengacu data Bloomberg, Kamis, 16 November 2023, rupiah melemah 20,5 poin atau 0,13 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp15.554,5 per USD.
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 51 poin atau 0,32 persen menjadi Rp15.580 per USD. Pada pembukaan perdagangan posisi rupiah berada di level Rp15.500 per USD.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada KamiS turut melemah ke posisi Rp15.595 USD dari sebelumnya Rp15.503 per USD.
Baca juga: 2 Faktor yang Buat Rupiah Bertaji Hari Ini |
Penjualan ritel AS menguat
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah kembali melemah lantaran penjualan ritel AS yang menguat sehingga kembali mendorong ketidakpastian The Fed."Angka tersebut agak mengimbangi optimisme atas penurunan inflasi AS baru-baru ini, mengingat hal tersebut masih dapat menimbulkan tekanan harga yang besar dalam beberapa bulan mendatang," jelas dia dalam riset harian, Kamis, 16 November 2023.
Dengan adanya data penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan, mendorong rebound dolar dan imbal hasil US Treasury.
"Meskipun demikian, data penjualan ritel pada Rabu, 15 November 2023 memicu keraguan mengenai berapa lama suku bunga AS akan tetap tinggi. The Fed mengisyaratkan pendekatan berbasis data untuk kenaikan suku bunga di masa depan,” ujar dia.
Ia pun memperkirakan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.530- Rp15.600 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News