Mengacu data Bloomberg, Rabu, 15 November 2023, rupiah menguat 160,5 poin atau 1,02 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp15.534 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 145 poin atau 0,92 persen menjadi Rp15.544 per USD. Pada hari ini rupiah diperdagangkan di level Rp15.459 hingga Rp15.695 per USD.
Baca juga: Rupiah Menguat Tipis 0,04% |
Faktor pendukung penguatan rupiah
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah dipengaruhi oleh data inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS yang tumbuh lebih rendah dari perkiraan pada Oktober, sehingga mendorong spekulasi The Fed akan memiliki sedikit dorongan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut."Inflasi yang stagnan telah menjadi tantangan utama bagi The Fed dalam mempertahankan sikap hawkish, terutama setelah inflasi meningkat lebih dari perkiraan pada Agustus dan September," kata Ibrahim.
Sementara itu, dari dalam negeri rilis neraca perdagangan Indonesia sesuai ekspektasi pasar yaitu mengalami surplus pada periode Oktober 2023 sebesar USD3,48 miliar.
Surplus itu lebih tinggi dibandingkan September 2023 yang mencapai USD3,42 miliar. Surplus ini ditopang oleh ekspor yang lebih tinggi senilai USD22,15 miliar, sementara impor USD18,67 miliar.
"Dengan neraca perdagangan kembali surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 42 bulan beruntun," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News