baca juga: Dolar AS Menguat, Pergerakan Mata Uang Garuda Melemah di Rp15.521/USD |
“Inflasi (Indonesia) yang masih terkendali memberikan sentimen positif ke rupiah,” kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra ketika dihubungi Antara, Jumat, 1 Desember 2023.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,38 persen pada November 2023 jika dibanding dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Peningkatan IHK dari 115,64 pada Oktober 2023 menjadi 116,08 pada November 2023.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahun ke tahun mencapai 2,86 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 2,19 persen (year-to-date/ytd).
Penguatan rupiah turut dipengaruhi ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan. Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan probabilitas pemangkasan yang lebih besar dibandingkan menahan suku bunga di bulan Mei 2024
Melemah pagi
Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah sebesar 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp15.521 per USD dari sebelumnya Rp15.510 per USD.Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova menganggap mata uang rupiah melemah karena faktor kenaikan obligasi pemerintah AS dan perlambatan ekonomi Tiongkok.
Obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tujuh basis points (bps) menjadi 4,34 persen disebabkan revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang lebih tinggi dari 4,9 persen menjadi 5,2 persen pada kuartal III 2023.
“Adapun perlambatan ekonomi Tiongkok disebabkan oleh penurunan permintaan barang ekspor Tiongkok,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News