Keempat penopang market untuk pekan terdiri dari tiga sentimen positif pekan lalu dan satu sentimen pekan ini. Ketiga sentimen pekan lalu itu adalah neraca perdagangan, suku bunga acuan BI7DRR, dan pertumbuhan kredit. Sementara itu pada pekan ini investor masih menunggu rilis FOMC Minutes The Fed.
Terkait neraca perdagangan, Mino menjelaskan, di Oktober ekspor naik 12,3 persen yoy menjadi USD24,81 miliar, begitu juga dengan impor naik 17,4 persen yoy menjadi USD19,14 miliar. Untuk surplus neraca perdagangan di Oktober mencapai USD5,67 miliar.
"Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan konsensus yang ekspektasinya hanya di USD4,52 miliar. Tentunya surplus neraca perdagangan ini ditopang oleh sektor nonmigas. Dari awal tahun neraca perdagangan 2022 sudah surplus di USD45,52 miliar," kata Mino, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 22 November 2022.
Baca: Budaya Perizinan Kunci Perbaikan Iklim Investasi |
"Ini angka yang cukup besar dan akan menjadi sentimen positif untuk Gross Domestic Product (GDP) kita karena akan tercatat sebagai penambah pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Sementara terkait suku bunga acuan BI7DRR, dijelaskannya, berdasarkan hasil rapat Dewan Gubernur BI di 17 November 2022, Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 bps. Keputusan ini tentu saja untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi.
"Dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023," tuturnya.
Terkait pertumbuhan kredit, urai Mino, pertumbuhan kredit Oktober 2022 tercatat tumbuh 11,95 persen yoy yang ditopang oleh peningkatan seluruh jenis kredit di semua sektor. "Pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang berlanjut turut menjadi penopang peningkatan kredit dan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 17,50 persen yoy," ucapnya.
Untuk pekan ini investor akan menanti rilis FOMC Minutes The Fed yang sejatinya berbentuk notula rapat The Fed yang telah dilakukan sebelumnya. Investor menanti apakah The Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunganya karena pada rapat The Fed terakhir memutuskan untuk menaikkan suku bunga 75 bps menjadi empat persen.
Tertopang sentimen itu, Mino merekomendasikan buy pada saham-saham berikut ini untuk trading dalam sepekan hingga 25 November 2022, yakni:
IDX Non-cyclic:
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) (support Rp4.520, resistance Rp4.710).
PT Industri Jamu dan Farmasi Sd Mncl Tbk (SIDO) (support Rp740, resistance Rp785).
IDX Cyclic:
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (support Rp4.920, resistance Rp5.125).
IDX Basic:
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (support Rp2.360, resistance Rp2.410).
IDX Tech:
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) (support Rp212, resistance Rp240).
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) (support Rp4.520, resistance Rp4.710).
PT Industri Jamu dan Farmasi Sd Mncl Tbk (SIDO) (support Rp740, resistance Rp785).
IDX Cyclic:
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (support Rp4.920, resistance Rp5.125).
IDX Basic:
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (support Rp2.360, resistance Rp2.410).
IDX Tech:
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) (support Rp212, resistance Rp240).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News