Ilustrasi. Foto: MI/Susanto
Ilustrasi. Foto: MI/Susanto

Rupiah Naik di Tengah Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed

Annisa ayu artanti • 26 Agustus 2024 16:55
Jakarta: Nilai tukar rupiah terpantau masih menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga penutupan perdagangan Senin sore.
 
Mengacu data Bloomberg, Senin, 26 Agustus 2024, rupiah menguat 53,5 poin atau 0,35 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp15.438,5 per USD.
 
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 59 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.425 per USD pada sore ini.

Meski ditutup positif, penguatan rupiah tidak sekencang pada saat pembukaan perdagangan tadi pagi. Pada pembukaan hari rupiah melesat 1,17 persen menjadi Rp15.310 per USD.
 
Baca juga: Rupiah Libas Dolar AS Menjadi Rp15.329/USD

Sinyal pemotongan suku bunga AS

Melansir Antara, rupiah tetap naik di tengah sinyal pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
 
"Pergerakan valas global dipengaruhi sentimen seputar kepastian The Federal Reserve berencana untuk menurunkan suku bunga," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri.
 
Menurut risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir pekan lalu, kebijakan moneter kemungkinan besar akan dilonggarkan jika data ekonomi AS mendukung. Inflasi AS mulai turun secara bertahap mendekati dua persen.
 
Selama pidatonya di Simposium Ekonomi Jackson Hole, Ketua Fed Jerome Powell dengan jelas mengindikasikan bank sentral akan memangkas suku bunganya dalam pertemuan September 2024. 

Risiko inflasi AS menurun

Risiko inflasi AS telah menurun, dan FOMC memiliki keyakinan yang lebih besar bahwa pertumbuhan harga akan kembali ke target dua persen.
 
Tanda-tanda itu mendukung rencana The Fed untuk menurunkan suku bunga dari level tertingginya selama 23 tahun saat yakni 5,25 persen hingga 5,50 persen.
 
Pasar memperkirakan penurunan suku bunga akan mencapai sebesar 100 basis poin (bps) untuk tiga pertemuan bank sentral yang tersisa tahun ini. Perkembangan tersebut membuat indeks dolar AS (DXY) jatuh menuju 100,5 hari ini.
 
"Saat ini kami melihat pasar akan mengantisipasi keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga. Peluang The Fed yang hampir pasti untuk memangkas suku bunga telah mendorong sentimen positif di pasar domestik dengan kembalinya aliran dana asing," ujar dia. 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan