baca juga: 10 Sektor Melemah, IHSG Tersungkur di Zona Merah |
IHSG dibuka menguat 21,75 poin atau 0,30 persen ke posisi 7.316,25. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,43 poin atau 0,48 persen ke posisi 923,96.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.170-7.320.
Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG dalam sepekan mengalami koreksi 0,45 persen.
"Terkoreksinya IHSG merupakan hal wajar setelah rebound dalam sebulan terakhir secara weekly. Sektor energi dan transportasi mengungguli sektor lainnya dengan kenaikan masing-masing 1,71 persen dan 1,42 persen," tegas dia.
Meskipun IHSG melemah, namun dalam sepekan investor asing mencatatkan beli bersih di pasar ekuitas domestik senilai Rp754,87 miliar. Investor asing melanjutkan aksi beli bersih di pekan sebelumnya sebesar Rp1,55 triliun.
Hari ini, pelaku pasar menantikan rilis data realisasi investasi langsung termasuk investasi langsung oleh investor asing atau foreign direct investment (FDI).
Sementara, pelaku pasar juga menantikan kinerja big banks di tengah kekhawatiran turunya kualitas aset dan kenaikan cost of fund akibat suku bunga tinggi pada kuartal II-2024.
Sentimen dari AS dan Jepang
Dari mancanegara, Indeks utama Wall Street di akhir pekan kompak terkoreksi. Ketidakpastian menjelang pemilu pada November 2024 mendatang menjadi kekhawatiran pelaku pasar. Calon presiden AS dari partai Demokrat, Joe Biden mengundurkan diri dari pemilu 2024.Dukungan Biden selanjutnya mengacu pada wakil presidennya, yaitu Kamala Harris untuk menjadi calon presiden dari partai Demokrat selanjutnya.
Di sisi lain, Inflasi tahunan di Jepang pada Juni 2024 tetap di level 2,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Inflasi tahunan inti naik 2,6 persen dari posisi bulan sebelumnya 2,5 persen. Meskipun terjadi kenaikan inflasi inti, permintaan tetap lemah akibat biaya impor yang tinggi seiring dengan melemahnya nilai tukar yen.
Sementara, Bank Sentral Jepang (BOJ) memproyeksikan tingkat inflasi di 2024 akan berada pada target dua persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News