Mengacu data Bloomberg, Jumat, 26 Januari 2024 rupiah menguat 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.825 per USD.
Sementara jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah menguat lima poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.814 per USD. Pada penutupan perdagangan kemarin rupiah berada di level Rp15.819 per USD.
Sedangkan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat merosot ke level Rp15.829 per USD dari sebelumnya Rp15.767 per USD.
Baca juga: PDB AS Membaik Membuat Rupiah Jatuh |
Ekonomi AS resilien
Melansir Antara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah ditutup menguat tipis di tengah kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tetap resilien."Dolar AS menguat terhadap mata uang G-10 setelah data produk domestik bruto (PDB) AS menunjukkan kondisi perekonomian AS tetap resilien," kata Josua.
Josua menuturkan pertumbuhan PDB AS pada kuartal IV-2023 turun menjadi 3,3 persen dari 4,9 persen pada kuartal sebelumnya, namun lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 2 persen.
Pendorong utama pertumbuhan PDB yang solid di AS adalah sektor jasa, yang tumbuh sebesar 2,4 persen secara kuartalan dari 2,2 persen pada periode sebelumnya.
Secara keseluruhan, PDB AS tumbuh sebesar 2,5 persen pada 2023 dari 1,9 persen pada 2022.
Pertumbuhan PDB AS yang lebih tinggi dari perkiraan cenderung meningkatkan risiko kebijakan suku bunga "higher-for-longer".
Akibatnya, investor memperkirakan bank sentral AS atau The Fed akan semakin ragu untuk segera menurunkan suku bunga kebijakannya pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News