Mengutip data Bloomberg, Rabu, 17 Juli 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.100 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 79 poin atau setara 0,49 persen dari posisi Rp16.179 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 79 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 80 poin di level Rp16.100 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp16.179 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.094 per USD. Rupiah menguat sebanyak 80 poin atau setara 0,49 persen dari Rp16.174 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.129 per USD. Mata uang Garuda tersebut juga naik sebanyak 74 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.203 per USD.
Baca juga: RDG Bank Indonesia Putuskan Suku Bunga Tetap 6,25% |
BI tahan suku bunga
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6,25 persen. Posisi ini masih sama seperti kebijakan pada bulan sebelumnya. Suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,50 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00 persen.
Nilai tukar rupiah yang seringkali menjadi patokan BI dalam menentukan BI rate juga terpantau terkendali terkhusus sejak akhir Juni hingga 15 Juli 2024. BI rate terakhir kali dinaikkan pada April 2024 dan ditahan pada pertemuan Mei serta Juni di level 6,25 persen.
Selain itu, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan melaju di kisaran 4,7 persen sampai 5,5 persen hingga akhir 2024. Proyeksi untuk batas atas pertumbuhan ekonomi itu jauh di atas perkiraan pemerintah dalam asumsi makro APBN 2024 sebesar 5,2 persen untuk keseluruhan tahun ini.
Sedangkan, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi, sebagaimana pada saat ekonomi tumbuh 5,1 persen pada kuartal pertama 2024.
Kondisi yang sama diperkirakan akan terjadi juga untuk periode kuartal kedua 2024. Ditambah dengan meningkatnya kinerja ekspor barang ditopang oleh industri manufaktur terutama di sektor pertambangan yang masih menggeliat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News