baca juga: Deretan Emiten dengan Valuasi Terbesar di IHSG, Kamu Punya Salah Satunya? |
Di sisi lain, masih terjadi foreign outflow (All-Market) tercatat Rp 1,10 triliun. Sentimen dari domestik, rilis data neraca perdagangan pada April 2023 mengalami peningkatan surplus sebesar USD 3,94 miliar (vs USD2,83 miliar pada Maret 2023) dan di atas ekspektasi pasar USD3,20 miliar.
Meskipun terjadi peningkatan surplus, dari sisi ekspor dan impor masing-masing mengalami penurunan nilai. Dari ekspor turun sebesar 17,62 persen MoM atau tercatat USD19,29 miliar, penurunan terbesar terutama dari ekspor nonmigas.
Impor juga turun
Sedangkan dari impor juga mengalami penurunan sebesar -25,45 persen MoM yakni di level USD15,35 miliar. Sementara itu pasar juga digerakkan oleh sentimen dari global yakni rilis data Retail Sales AS yang menunjukkan perlambatan tercatat pada April sebesar 1,6 persen YoY (vs 2,4 persen pada bulan sebelumnya).Hal ini mengindikasikan daya beli masyarakat AS terus menunjukan tren perlambatan. Selain itu rilis data klaim pengangguran AS turun menjadi 242 ribu dalam pekan yang berakhir, 13 April 2023.
Menunjukkan tren pasar tenaga kerja relatif tetap ketat. Terkait isu plafon utang yang semakin mendekati deadline, belum ada kesepakatan antara pemerintah AS dengan Kongres untuk menaikan plafon utang AS.
Plafon utang AS
Kegagalan menaikan plafon utang dari batasnya saat ini dapat membuat AS menangguhkan pembayaran asuransi sosialnya dan gaji pegawai federal beserta militernya serta juga dapat memengaruhi ekonomi global.Departemen Keuangan AS telah memperingatkan bahwa jika tidak dinaikkan sampai batas 1 Juni, ekonomi AS akan default.
Kinerja obligasi
Sedangkan pada pasar obligasi, Infovesta Gov. Bond Index dalam sepekan meningkat sebesar 0,34 persen ke level 9.972,46. Masih berlanjutnya tren optimis dari sentimen domestik mendorong positifnya kinerja pasar obligasi.Sedangkan sentimen dari global, pasar juga masih mengantisipasi data tenaga kerja AS yang relatif tetap ketat karena ini akan menjadi concern The Fed walaupun pertemuan terakhir The Fed menyatakan akan menghentikan sementara kenaikan suku bunga.
Untuk pergerakan indeks pekan depan, pasar saham (IHSG) berpotensi akan bergerak sideways. Investor saham diharapkan wait and see terutama dalam mengambil momentum buy on weakness. Sedangkan pada pasar obligasi diprediksi masih melanjutkan tren positif dalam rentang terbatas. Investor dapat mencermati sentimen dari domestik yakni RDG-BI dan perkembangan pembahasan plafon utang Amerika.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News