"Dengan indikator tenaga kerja dan inflasi baru-baru ini menunjukkan bank sentral masih perlu mempertahankan kebijakan yang ketat dalam jangka pendek," ungkap Ibrahim dalam analisis harian, Rabu, 6 September 2023.
Menurut dia, pasar kini fokus pada sejumlah pembicara The Fed pada minggu ini, yang diperkirakan akan menawarkan lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter sebelum keputusan suku bunga akhir bulan ini.
Presiden Fed Dallas Lorie Logan akan berbicara pada Rabu, diikuti oleh Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee pada Kamis. Anggota komite pasar terbuka Fed John Williams dan Michelle Bowman juga akan berbicara pada Kamis.
Meskipun serangkaian data ekonomi yang lemah meningkatkan harapan The Fed memiliki ruang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga, bank sentral masih diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, mengingat tanda-tanda inflasi yang kaku dan aktivitas pasar tenaga kerja yang stabil baru-baru ini.
Di Asia, Indeks manajer pembelian (PMI) sektor jasa Tiongkok tumbuh pada laju paling lambat dalam delapan bulan terakhir. Angka tersebut menunjukkan eksportir khususnya menghadapi tantangan baru akibat melambatnya permintaan luar negeri.
Penurunan yang lebih besar pada yuan agak berkurang karena penetapan titik tengah harian Bank Rakyat yang lebih kuat dari perkiraan, yang menandakan meningkatnya ketidaknyamanan terhadap pelemahan mata uang Tiongkok.
"Walaupun ada intervensi pemerintah, mengingat Beijing juga masih konservatif dalam meluncurkan langkah-langkah stimulus baru untuk mendukung pemulihan ekonomi yang melambat," terang Ibrahim.
Baca juga: Bos JPMorgan: Penurunan Peringkat AS Tidak Terlalu Penting |
Fitch pertahankan peringkat utang RI
Di sisi lain, lanjut Ibrahim, lembaga pemeringkat Fitch yang mempertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB dengan outlook stabil, juga mempengaruhi pergerakan mata uang Garuda hari ini.
Adapun, keputusan Fitch ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah.
Di sisi lain, Fitch melihat masih ada sejumlah tantangan yang perlu direspons, yaitu penerimaan pemerintah yang masih rendah serta beberapa indikator struktural termasuk indikator tata kelola yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.
Kemudian, sejumlah indikator seperti transaksi berjalan menunjukkan perbaikan dibandingkan sebelum pandemi, meskipun akan kembali ke level normal dalam beberapa tahun ke depan, dengan asumsi penurunan harga komoditas akan berlanjut.
Pada laporannya, Fitch menilai ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh lima persen pada 2023 didukung oleh konsumsi domestik yang solid, di tengah pelemahan ekspor dan eskalasi risiko dari tertahannya pemulihan ekonomi Tiongkok.
"Selain itu, Pemilu 2024 diperkirakan tidak memengaruhi investasi, bahkan belanja pemilu partai dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam enam bulan ke depan," terang dia.
Menanggapi keputusan Fitch tersebut, Bank Indonesia (BI) menyatakan afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global dan domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan."
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif. Meskipun begitu, mata uang Garuda tersebut akan ditutup melemah.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.260 per USD hingga Rp15.320 per USD," tutup Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News