New York: CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon menyebutkan penurunan peringkat kredit jangka panjang Amerika Serikat (AS) oleh Fitch Ratings pada akhirnya tidak masalah. Meski demikian, pemerintah harus tetap memperbaiki sejumlah persoalan agar perekonomian bisa kembali bangkit.
"Itu tidak terlalu penting karena pasarlah, bukan lembaga pemeringkat, yang menentukan biaya pinjaman," kata Dimon, dikutip dari CNBC International, Jumat, 4 Agustus 2023.
Namun, tambahnya, konyol jika negara lain memiliki peringkat kredit lebih tinggi daripada AS ketika mereka bergantung pada stabilitas yang diciptakan oleh AS dan militernya. "Membuat mereka menjadi triple-A dan bukan Amerika adalah hal yang konyol. Itu (AS) masih negara paling makmur di planet ini, itu negara paling aman di planet ini," kata Dimon.
Fitch menurunkan peringkat negara menjadi AA+ dari AAA dan menunjuk ke kerusakan fiskal yang diperkirakan selama tiga tahun ke depan, erosi tata kelola, dan beban utang umum yang meningkat. Badan tersebut menempatkan peringkat AS dalam pengawasan pada Mei.
Hal itu terjadi setelah anggota Kongres berselisih tentang menaikkan plafon utang dan membawa negara itu ke hampir gagal bayar. "Kita harus menyingkirkan plafon utang. Ini digunakan oleh kedua belah pihak dengan cara yang menebarkan ketidakpastian bagi pasar," tukasnya.
Dalam wawancara luas, Dimon menyentuh topik termasuk kecerdasan buatan, ekonomi AS, regulasi bank, dan geopolitik. Dia menyebut teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT sebagai pengubah permainan yang kemungkinan besar akan membantu generasi mendatang untuk hidup lebih lama dan lebih baik.
"Itu harus dilakukan dengan benar. Saya khawatir tentang itu karena orang jahat juga akan menggunakannya," pungkasnya.
"Itu tidak terlalu penting karena pasarlah, bukan lembaga pemeringkat, yang menentukan biaya pinjaman," kata Dimon, dikutip dari CNBC International, Jumat, 4 Agustus 2023.
Namun, tambahnya, konyol jika negara lain memiliki peringkat kredit lebih tinggi daripada AS ketika mereka bergantung pada stabilitas yang diciptakan oleh AS dan militernya. "Membuat mereka menjadi triple-A dan bukan Amerika adalah hal yang konyol. Itu (AS) masih negara paling makmur di planet ini, itu negara paling aman di planet ini," kata Dimon.
Fitch menurunkan peringkat negara menjadi AA+ dari AAA dan menunjuk ke kerusakan fiskal yang diperkirakan selama tiga tahun ke depan, erosi tata kelola, dan beban utang umum yang meningkat. Badan tersebut menempatkan peringkat AS dalam pengawasan pada Mei.
Baca: Pertamina Diminta Klarifikasi terkait Gaji Komisaris Utama Tembus Rp8,36 Miliar/Bulan |
Hal itu terjadi setelah anggota Kongres berselisih tentang menaikkan plafon utang dan membawa negara itu ke hampir gagal bayar. "Kita harus menyingkirkan plafon utang. Ini digunakan oleh kedua belah pihak dengan cara yang menebarkan ketidakpastian bagi pasar," tukasnya.
Dalam wawancara luas, Dimon menyentuh topik termasuk kecerdasan buatan, ekonomi AS, regulasi bank, dan geopolitik. Dia menyebut teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT sebagai pengubah permainan yang kemungkinan besar akan membantu generasi mendatang untuk hidup lebih lama dan lebih baik.
"Itu harus dilakukan dengan benar. Saya khawatir tentang itu karena orang jahat juga akan menggunakannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News