Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Rupiah Melemah Imbas Ekspektasi Suku Bunga AS

Annisa ayu artanti • 03 Oktober 2023 09:54
Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) pada Selasa pagi mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat.
 
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 3 Oktober 2023, rupiah melemah 60 poin atau 0,39 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp15.590 per USD.
 
Sementara itu, jika mengacu data Yahoo Finance, nilai tukar rupiah pagi ini melemah 69 poin atau 0,44 persen menjadi Rp15.594 per USD.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan ekspektasi pasar terkait kebijakan suku bunga tinggi Amerika Serikat (AS) yang akan bertahan lebih lama, masih menjadi pemicu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, termasuk rupiah.
 
Menurut dia, inflasi dalam negeri yang stabil belum mampu meredam kekuatan dolar AS terhadap rupiah hari ini.
 
"Rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS ke kisaran Rp15.600 per USD dengan potensi support di kisaran Rp15.500 per USD," ujar dia seperti dilansir Antara.
 
Baca juga: Duh, Rupiah Diramal Bakal Melemah Lagi hingga Sentuh Rp15.520/USD

Perbaikan data ekonomi AS

Lebih lanjut, ekspektasi ini didukung perbaikan data ekonomi AS dan pernyataan dari petinggi Bank Sentral AS, yakni Wakil Ketua Federal Reserve (Fed) untuk Pengawasan Michael Barr dan Ketua Fed Jerome Powell pada Senin malam, 2 Oktober 2023.
 
Semalam, data indeks Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur AS dari The Institute for Supply Management (ISM) pada September 2023 menunjukkan pemulihan naik ke angka indeks 49,0 dari sebelumnya 47,7.
 
"Ekonomi yang pulih mendukung kebijakan suku bunga tinggi untuk meredam inflasi. Sementara Michael mengatakan kebijakan suku bunga tinggi perlu dipertahankan untuk sementara waktu. Jerome mengatakan fokus Fed masih ke ekonomi AS yang sehat, yang bisa diartikan stabilitas harga dan kondisi ketenagakerjaan yang kuat," ungkap dia.
 
Paling tidak, ucap dia, pengaruh dari ekspektasi suku bunga tinggi akan berlanjut hingga akhir tahun menimbang The Fed akan mengeluarkan kebijakan penting pada Desember 2023. Ekspektasi suku bunga tinggi turut didukung data ekonomi AS, terutama data inflasi yang belum menurun ke arah target 2 persen.
 
Selain itu, penguatan dolar turut dipengaruhi indeks dolar AS yang menguat ke kisaran 107 pagi ini dari sebelumnya di kisaran 106. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS pun dinilai masih bergerak naik.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan