Bitcoin. Foto: Unsplash.
Bitcoin. Foto: Unsplash.

Pasar Kripto Rebound 2 Persen Usai Sinyal Damai AS–Tiongkok

Arif Wicaksono • 21 Oktober 2025 17:27
Jakarta: Pasar aset kripto global mulai berbalik arah setelah sempat anjlok dalam tekanan geopolitik dan kekhawatiran ekonomi dunia. 
 
Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin (BTC) naik 2,13 persen dan kini berada di level USD110.345 atau sekitar Rp1,82 miliar. Kenaikan ini menandai perbaikan sentimen pasar setelah beberapa hari berada dalam fase “ketakutan ekstrem”.
 

Menurut analisis Panji Yudha, Financial Expert Ajaib Kripto, perubahan arah pasar dipicu oleh kabar diplomatik dari Amerika Serikat dan Tiongkok. 
 
Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi rencananya bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam KTT APEC di Seoul, Korea Selatan, pada 31 Oktober mendatang. 

Sinyal pertemuan tersebut dianggap sebagai langkah positif menuju meredanya ketegangan perang dagang antara kedua negara.
 
Panji menyebut kabar itu menjadi katalis utama penguatan harga aset digital. Pasar yang sempat tertekan kini mulai bergerak ke arah stabil, diiringi kenaikan harga pada sejumlah aset kripto utama. 
 
Ethereum (ETH) dan BNB masing-masing menguat sekitar 3,5 persen, sementara Solana (SOL) melonjak hampir 4 persen ke level USD190,71.
 
Dominasi pasar Bitcoin tercatat di 59,65 persen, sedangkan kapitalisasi pasar kripto global mencapai USD3,69 triliun, naik sekitar dua persen dibanding hari sebelumnya.
 
Kenaikan ini juga didorong oleh perbaikan sentimen investor. Indeks Crypto Fear & Greed, yang sempat jatuh ke level 22 pada pekan lalu, kini mulai bergerak naik. Kondisi pasar yang semula diliputi kepanikan berangsur beralih menuju kewaspadaan optimistis, meski potensi volatilitas masih terbuka lebar.
 
Ia menambahkan, arah pergerakan kripto selanjutnya akan banyak dipengaruhi perkembangan negosiasi AS-Tiongkok serta keputusan suku bunga The Federal Reserve yang dijadwalkan pada akhir Oktober.
 
“Rebound ini menunjukkan pasar mulai menyesuaikan diri dengan dinamika global. Namun, investor tetap perlu waspada terhadap fluktuasi jangka pendek sambil menjaga disiplin strategi investasi,” tutup Panji. 

Pasar Kripto Indonesia 

Di dalam negeri, pasar kripto Indonesia menunjukkan performa yang relatif stabil meski gejolak global masih terasa. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan nilai transaksi kripto spot pada kuartal III mencapai Rp136,31 triliun, meningkat 16 persen dibanding kuartal sebelumnya. 
 
Sementara itu, transaksi derivatif tumbuh signifikan hingga 118 persen menjadi Rp52,71 triliun. Secara kumulatif, nilai transaksi aset kripto nasional sepanjang Januari hingga September 2025 tercatat Rp446,55 triliun, dengan jumlah pengguna mencapai 18,08 juta per Agustus 2025.
 
Panji menilai permintaan yang tetap solid di pasar domestik menunjukkan keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang aset digital. 
 
“Ketahanan pasar kripto Indonesia menunjukkan bahwa partisipasi ritel semakin matang. Investor tidak lagi mudah panik oleh sentimen global, melainkan lebih fokus pada nilai jangka panjang,” ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan