Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry.
Ilustrasi. Foto: AFP/Adek Berry.

Baru Menguat Sedikit Kemarin, Rupiah Sudah Ambruk Lagi Pagi Ini

Husen Miftahudin • 20 Juni 2024 09:38
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan, padahal kemarin sudah berani melawan kedigdayaan dolar Amerika Serikat (AS).
 
Mengutip data Bloomberg, Kamis, 20 Juni 2024, rupiah hingga pukul 09.17 WIB berada di level Rp16.390 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 25 poin atau setara 0,16 persen dari Rp16.365 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.394 per USD, turun 34 poin atau setara 0,21 persen dari Rp16.360 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan kembali menguat.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.320 per USD hingga Rp16.390 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
 
Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia Cetak Surplus 49 Bulan Beruntun, Rekor Berlanjut!

Indonesia cetak surplus perdagangan lagi


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 kembali mencetak surplus USD2,93 miliar, atau naik USD0,21 miliar secara bulanan.
 
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan RI mencapai USD13,06 miliar, tercatat surplus selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus pada Mei 2024 ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan bulan yg sama tahun lalu
 
Surplus Mei 2024 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar USD4,26 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utamanya bahan bakar mineral HS 27, lemak dan minyak hewani nabati HS 15, besi dan baja HS 72. Surplus neraca perdagangan nonmigas Mei 2024 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan lalu namun lebih tinggi dibandingkan dengan Mei 2023.
 
Pada saat yg sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,33 miliar dengan komoditas penyumbang utama yaitu hasil minyak dan miyak mentah. Defisit neraca perdagangan komoditas Mei 2024 lebih rendah dari bulan lalu dan bulan yang sama tahun sebelumnya. BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 menjadi USD19,65 miliar, naik 13,82 persen dibandingkan April 2024 (month-to-month/mtm).
 
Peningkatan kinerja ekspor pada Mei 2024 didorong peningkatan ekspor nonmigas, terutama komoditas mesin dan perlengkapan elektronik serta bagiannya sebesar 26,66 persen dengan andil 1,34 persen, bijih logam terak dan abu sebesar 25,96 persen dengan andil 1,09 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar 26,8 persen dengan andil 1,0 persen.
 
Sementara itu, total nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai USD19,40 miliar, naik sebesar 14,82 persen jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Nilai impor migas mengalami penurunan pada Mei 2024 sebesar 7,91 persen secara bulanan (mtm) menjadi USD2,75 miliar. Di sisi lain, nilai impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 19,7 persen (mtm) menjadi USD16,65 miliar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan