Minggatnya dana asing dari pasar keuangan Indonesia pada minggu ini utamanya berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang kehilangan modal asing sebesar Rp2,79 triliun. Di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga keluar dana asing sebesar Rp0,49 triliun.
Sementara di pasar saham, dana-dana asing justru masuk (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia. Jumlahnya sekitar Rp270 miliar.
"Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 7 Februari 2024, nonresiden beli neto Rp0,25 triliun di pasar SBN, beli neto Rp11,64 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp31,52 triliun di SRBI," ungkap Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Kamis, 8 Februari 2024.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 73,25 basis poin (bps) per 6 Februari 2024 dari 72,26 bps per 2 Februari 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Baca juga: Sentimen Suku Bunga AS, Rupiah Unjuk Gigi Kembali ke Level Rp15.600/USD |
Rupiah menguat
Minggatnya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik tersebut justru tak membuat nilai tukar rupiah goyah terhadap dolar AS. Rupiah justru perkasa saat melawan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.
Aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 7 Februari 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup di level Rp15.635 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 95 poin atau setara 0,6 persen dari posisi Rp15.730 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.630 per USD. Rupiah menguat 94 poin atau setara 0,59 persen dari Rp15.724 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.685 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebanyak 49 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.734 per USD.
Terkait hal tersebut, Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.
"Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News