Mengacu data Bloomberg, Rabu, 7 Februari 2024, rupiah menguat 95 poin atau 0,6 persen menjadi Rp15.635 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 94 poin atau menguat 0,59 persen menjadi Rp15.630 per USD. Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah masih berada di level Rp15.724 per USD.
Baca juga: Pemilu 2024 Bikin Rupiah Tertekan, Begini Penjelasannya |
Indeks dolar melemah
Melansir Antara, Analis ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan, sentien kebijakan suku bunga Amerika Serkat memengaruhi kekuatan dolar AS, yang membuat rupiah terungkit."Kinerja rupiah menguat didukung oleh sentimen dari dolar AS yang melemah," kata Taufan.
Dia menjelaskan, sentimen dolar AS melemah akibat beragamnya komentar pejabat bank sentral AS atau The Fed terkait kebijakan suku bunga AS untuk Maret 2024.
Namun saat ini, pelaku pasar meyakini The Fed akan menurunkan suku bunganya pada Maret 2024 meskipun Ketua Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell menolak langkah tersebut.
Di sisi lain, Taufan menuturkan terdapat hambatan bagi kinerja rupiah, yaitu menurunnya cadangan devisa Indonesia.
Bank Indonesia menyebutkan cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 tercatat sebesar USD145,1 miliar, menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 sebesar USD146,4 miliar.
Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News