Mengutip Bloomberg, Selasa, 20 Desember 2022, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir tertekan ke Rp15.602 per USD, melemah enam poin atau setara 0,04 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.575 hingga Rp15.639 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.545 per USD.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pagi ini melemah 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.607 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.597 per USD. "Kami memprediksi rupiah akan bergerak stabil di rentang Rp15.550 per USD hingga Rp15.650 per USD hari ini," kata Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi.
Menurut Lionel kondisi di pasar global masih belum kondusif. Kekhawatiran terhadap resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS) tahun depan menyebabkan aksi jual di pasar saham, komoditas, maupun obligasi global semalam.
Baca: Kebijakan Impor Beras Dianggap Merugikan Petani |
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik 10 basis poin (bps) menjadi 3,58 persen. Hal serupa terjadi di Eropa di mana yield obligasi 10 tahun kembali naik lima bps menjadi 2,2 persen. Aksi jual yang lebih besar terjadi di pasar obligasi negara berkembang. Indeks EMBI dalam denominasi mata uang lokal maupun dalam dolar AS tercatat turun masing-masing 0,5 persen.
Di tengah sentimen negatif global, harga minyak dunia tercatat naik sebesar satu persen untuk minyak mentah Brent menjadi USD79,8 per barel dan 1,2 persen untuk minyak mentah WTI menjadi USD75,2 per barel. Kenaikan harga minyak tersebut dipicu oleh optimisme investor terhadap prospek relaksasi kebijakan penguncian di Tiongkok.
Sementara itu, Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 menjadi 4,8 persen dari sebelumnya lima persen. Pemangkasan itu didasarkan pada pengetatan kebijakan moneter dalam bentuk kenaikan suku bunga yang masih akan terus berlanjut pada awal tahun depan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News