Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

IHSG Pagi Nyemplung ke Area Negatif, 171 Saham Kebakaran

Angga Bratadharma • 16 September 2022 09:21
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terpantau melemah seiring tekanan yang melanda bursa saham global terutama Wall Street. Koreksi yang terjadi harus diantisipasi dan diwaspadai mengingat beberapa waktu belakangan indeks sukses bertahan di area positif.
 
IHSG Jumat, 16 September 2022, perdagangan pagi dibuka tertekan ke level 7.287 dengan posisi tertinggi di 7.299 dan terendah di 7.271. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,02 miliar lembar saham senilai Rp641 miliar. Sebanyak 157 saham menguat, sebanyak 171 saham tertekan, dan sebanyak 208 saham stagnan.
 
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat berakhir dengan melemah tajam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu karena terpukul lagi oleh data ekonomi yang mengkhawatirkan dan kekhawatiran tentang dampak tindakan agresif Federal Reserve lebih lanjut di minggu depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,6 persen menjadi 30.961,88. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas turun 1,1 persen menjadi 3.901,35. Kemudian Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi merosot 1,4 persen menjadi 11.552,36.
Baca: Bakal Diganti Pembangkit EBT, Bye-bye PLTU!

Pasar saham AS sebenarnya dimulai dengan baik setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan kesepakatan tentatif untuk mencegah pemogokan kereta api yang berpotensi merusak, tetapi keuntungan itu tak lama. Sementara kesepakatan kereta api menghindari pukulan menyakitkan lainnya pada rantai pasokan dan sejumlah data ekonomi tidak membantu penyebabnya.
 
Penjualan ritel AS naik secara mengejutkan pada Agustus dalam ilustrasi terbaru dari ketahanan konsumen Amerika. Namun, laporan tersebut juga menurunkan penjualan di bulan sebelumnya, mengurangi kabar baik. Sementara klaim pengangguran mingguan mundur sekali lagi dan produksi industri AS turun sedikit di Agustus.
 
Saham telah terpukul baru-baru ini setelah data inflasi yang mengganggu untuk Agustus, menunjukkan kenaikan harga yang meluas di bulan itu. Hal tersebut memperkuat pandangan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 poin persentase, dengan beberapa kemungkinan langkah yang lebih agresif.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan